Surat An-Najm ini Allah mulai dengan bersumpah atas nama bintang ketika tenggelam. Ayat 1-26 menjelaskan dua hal pokok :
- Muhammad saw. tidak sesat dan tidak pula keliru. Bicaranya sesuai wahyu yang diterimanya dari Jibril yang turun dari langit. Jibril pernah menampakkan dirinya dan mendekat sampai dengan jarak dua anak panah dan bahkan lebih dekat. Nabi saw. melihat Jibril kali yang kedua di Sidratul Muntaha saat Beliau mikraj (dinaikkan) Allah ke langit, di sanalah surga. Nabi melihatnya dengan matanya dan melihat ayat Allah yang Maha Besar.
- Patung-patung musyrikin Mekah Lata, Uzza dan Manat Tshalitsah sangat tidak pantas disembah. dan begitu pula ucapan mereka bahwa Allah punya anak wanita, padahal mereka sendiri cinta anaki laki-laki. Nama-nama tuhan yang mereka sembah itu dibuat oleh mereka dan nenek moyang mereka sendiri dan tidak pernah dijelaskan Allah dalam wahyu-Nya. Mereka hanya mengikuti hawa nafsu, padahal Allah telah menurunkan petunjuk-Nya (Al-Qur’an). Manusia tidak akan dapata apa yang dicita-citakannnya di dunia dan akhirat kecuali sesuai sistem Allah. Para malaikat di langit pun tidak berguna syafaat mereka kecuali atas izin Allah.