Ayat 1-19 surah Al-Muzzammil ini menjelaskan metode terbaik pemben-tukan karakter seorang Rasul Allah dalam mengemban amanah Islam yang amat besar dan berat ialah Qiyamullail, yakni salat di sepertiga malam terakhir. Metode ini berlaku untuk semua umat Nabi Muhammad saw. khususnya para da’inya. Rasul saw. dan para Sahabat salat malam 3-6 jam setiap malam selama satu tahun penuh. Setelah itu Allah berikan keringanan.
Salat malam itu lebih kuat pengaruh dan bekasnya dalam pembentukan keyakinan dan keimanan. Kesibukan di siang hari dalam berdakwah atau berbagai aktivitas lainnya hanya dapat diimbangi dengan salat malam. Apalagi dalam menghadapi musuh Islam, diperlukan kesabaran ekstra. Salat malam mampu menenangkan hati sehingga mampu sabar dalam menghadapi berbagai tantangan dan ujian.
Allah mengabarkan pada Rasul saw. bahwa masalah kejahatan kaum kafir, Dia yang akan menindak mereka di dunia. Di akhirat, sudah Allah siapkan neraka untuk mereka. Seperti halnya Fir’aun yang durhaka pada Musa. Bagaimana mungkin kaum kafir itu merasakan keamanan pada hari kiamat dimana bayi bisa beruban dan langit hancur berantakan. Janji-Nya pasti terjadi. Ini adalah peringatan. Siapa yang mau selamat, silakan ambil jalan Allah.
Ayat 20 dari surah Al-Muzzammil ini meneruskan ayat sebelumnya terkait salat malam (qiyamullail). Ayat 20 ini memberikan rukhshah (keringanan) kepada Rasul saw. dan umatnya sehingga kita dapat melaksanakannya semaksimal yang bisa kita lakukan. Salat malam juga mendidik keikhlasan kita beribadah dan bermunajat kepada Allah. Orang yang dapat keringanan ialah yang sakit, musafir mencari rezeki dan berjihad di jalan Allah.