Ayat 1-17 surah Al-Muddassir ini menjelaskan dua prinsip dakwah kepada Allah:
- Berdakwah kepada Allah itu wajib. Syaratnya membesarkan Allah, bukan diri, pangkat, harta dan sebagainya, bersih pakaian dari najis dan yang haram, badan dari dosa, hati ikhlas, tidak mengharap imbalan dunia dan harus sabar serta mengharap ridha Allah semata.
- Sehebat apa pun rekayasa musuh Islam untuk menggagalkan perkembangan Islam, tidak akan dibiarkan Allah begitu saja. Allah akan azab mereka di dunia, seperti umat-umat terdahulu. Pada hari kiamat nanti mereka akan mendapat azab yang lebih berat lagi, karena mereka menolak sistem Allah. Sebab itu, Islam tidak akan punah di atas bumi ini. Sebagai Pemilik tunggal, Allah setiap saat menjaga Islam-Nya.
Ayat 18-47 meneruskan ayat sebelumnya terkait rekayasa musuh Islam. Dalam kasus ini Allah angkat kisah Al-Walid Ibnu Al-Mughirah. Ia adalah tokoh intelektual Mekkah. Diantara rekayasanya, berpaling, meyombongkan diri dan mengatakan Al-Qur’an itu sihir dan ucapan manusia biasa. Akibat sikap dan ucapan tersebut, Allah sediakan baginya neraka Saqar yang dahsyat panasnya dan dijaga oleh para malaikat.
Neraka Saqar itu masalah besar. Pelajaran bagi manusia. Silahkan percaya atau tidak, karena setiap diri akan terikat dengan keyakinannya. Kaum atau golongan kanan (mukmin) masuk surga. Para pembangkang Allah masuk neraka Saqar, karena mereka tidak salat, tidak membantu kaum miskin, ikut memperolok-olokan Islam dan tidak yakin pada hari pembalasan sampai mereka mati dalam kekafiran dan kemusyrikan. Sebab itu, jaga kebersihan akidah dan terapkan ajaran Islam lain dalam kehidupan. Sebab itu, iman pada akhirat, khususnya surga dan neraka, dapat memotivasi kaum Mukmin untuk memperbanyak amal saleh dan memperbaiki keimanan.
Ayat 48-56 surah Al-Muddassir ini meneruskan ayat sebelumnya tentang kaum kafir. Di akhirat tidak ada yang memberi mereka syafaat. Di dunia mereka lari dari Al-Qur’an bagaikan keledai lari dari srigala. Mereka ingin dapat langsung wahyu. Sebenarnya mereka tidak takut akhirat. Sedangkan Al-Qur’an itu peringatan untuk semua manusia. Yang dapat menjadikannya peringatan ialah yang takut kepada Allah dan merindukan kembali kepada-Nya.