Ayat 1-30 surah An-Naba’ ini menjelaskan :
- Peristiwa kiamat itu tidak perlu diragukan, karena bukti Kekuasaan Allah dapat disaksikan di alam ini seperti, bumi yang terhampar, gunung-gunung sebagai pasak bumi, manusia yang berpasangan, tidur untuk istirahat, malam yang gelap, siang untuk mencari kehidupan, di atas ada 7 langit yang kokoh, matahari sebagai pelita yang menerangi bumi, dari awan dikeluarkan hujan yang tercurah agar biji-bijian tumbuh dan kebun-kebun menjadi rindang.
- Hari pemisah antara kaum mukmin dan kafir (kiamat) itu sudah ditentukan waktunya. Pada hari itu ditiupkan sangkakala, maka manusia datang berduyun-duyun, langit terbelah dan gunung-gunung hancur lebur.
- Neraka Jahannam selalu mengintai dan jadi tempat kembali orang-orang yang melanggar sistem Allah. Mereka tinggal di dalamnya, tidak diberi udara dingin dan minuman kecuali air panas dan nanah, sebagai balasan yang setimpal. Mereka sewaktu di dunia tidak berharap akhirat, menolak Al-Qur’an dengan keras dan tidak mau menjadikannya sebagai sistem hidup.
- Allah menghitung segala perbuatan manusia dalam kitab catatan mereka. Orang yang kafir kepada-Nya, akan merasakan azab neraka yang semakin lama semakin bertambah.
Ayat 31-40 menjelaskan orang-orang bertakwa di hari kiamat sukses besar. Mereka masuk surga dengan segala fasilitas istimewa seperti yang diceritakan dalam surah Al-Waqi’ah dan sebagainya. Surga itu balasan dari iman dan amal saleh. Pada hari kiamat itu nyatalah Allah Penguasa Tunggal jagad raya. Pada hari itu kaum kafir menyesal dan ingin menjadi tanah saja.