Ayat 1-25 menjelaskan peristiwa kiamat itu sangat dahsyat. Kehancuran langit dan bumi adalah bukti kepatuhannya kepada Allah. Manusia, disadari atau tidak, akan kembali kepada Allah dan tak satu pun yang dapat menghindar.
Orang yang diberikan kitab catatan amalnya di Mahsyar nanti dari sebelah kanan, pertanda akan mendapat hisab (perhitungan dan evaluasi) yang mudah dan akan ditemukan dengan keluarganya yang beriman dengan gembira. Sebaliknya, orang yang diberikan kitab catatannya dari belakangnya, maka ia akan berteriak menghadapi kebinasaan dan masuk neraka. Waktu di dunia ia disibukkan keluarganya dari menyembah Allah dan beramal saleh lainnya, serta tidak yakin kembali kepada-Nya.
Allah menyaksikan semua tingkah laku manusia dan bersumpah bahwa manusia itu akan melalui tahapan-tahapan sampai dikumpulkan di akhirat. Orang yang tidak beriman dan tunduk kepada Al-Qur’an akan mendapat azab neraka. Yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala selama-lamanya di surga.
Ayat 1-22 surah Al-Buruj menjelaskan :
- Allah bersumpah dengan langit yang memiliki gugusan bintang, hari kiamat, hari Jumat dan hari ‘Arafah karena murka kepada penguasa kafir Najran di Yaman yang membangun parit dan menyalakan api unggun untuk menyiksa segolongan pemuda beriman agar mereka kembali murtad dan menganut agama musyrik.
- Kebencian dan kejahatan yang dilakukan penguasa Najran terhadap para pemuda tersebut hanya karena para pemuda itu beriman dan mentauhidkan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji dan memiliki kerajaan langit dan bumi. Allah menyaksikan kejahatan itu.
- Orang-orang yang menyiksa dan membunuh kaum mukmin, kemudian tidak bertobat kepada Allah, bagi mereka azab neraka dan azab yang membakar. Sebaliknya, orang-orang yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya berbagai sungai. Itulah kesuksesan besar tanpa batas.
- Azab Allah itu sangat keras. Dia yang memulai penciptaan manusia dan mengembalikan mereka ke akhirat. Dia Pengampun lagi Penyayang, Pemilik ‘Arsy yang mulia, berbuat apa yang dikehendaki-Nya, seperti terhadap Fir’aun dan Tsamud. Kaum kafir itu tidak akan lepas dari kontrol Allah. Solusi kehidupan ini ada dalam Al-Qur’an yang mulia sejak di Lauhil Mahfuzh.