Ayat 1-20 surah Al-Balad menjelaskan, Allah bersumpah dengan negeri Mekah bahwa Ia menciptakan manusia sempurna. Tapi, banyak manusia yang mengira mereka bebas membelanjakan harta dan tidak akan dimintakan pertanggungjawabannya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan. Padahal, Allah bekali mereka dengan dua mata, lidah, dua bibir dan dua jalan; kebaikan dan keburukan.
Orang yang beriman, memerdekakan budak, memberi makan pada saat kelaparan, anak yatim dari kerabat dan kaum miskin yang melarat dan saling menasehati dengan kesabaran dan kasing adalah golongan yang diridhai Allah. SEdangkan orang yang menolak Al-Qur’an adalah golongan yang dimurkai Allah dan akan masuk neraka.
Ayat 1-15 surah Asy-Syams menjelaskan, Allah bersumpah dengan matahari, bulan, siang, malam, langit, bumi dan diri manusia yang cenderung kepada kebaikan (fitrah), bahwa jalan hidup ini ada dua; kedurhakaan dan ketaatan. Orang yang sukses ialah yang berhasil menyucikan dirinya dari syahwat. Orang yang gagal ialah yang mengotori dirinya dengan dosa. Sebelum kita, Allah hancurkan kaum Tsamud karena tidak mampu menyucikan diri mereka dari syahwat. Akhirnya mereka melawan perintah-perintah Allah dan memnyembelih unta yang dilarang Allah untuk diganggu. Lalu mereka Allah musnahkan mereka sehingga rata dengan rata.
Ayat 1-14 dari surah Al-Lail menjelaskan, Allah bersumpah dengan malam, siang, laki-laki dan wanita bahwa usaha manusia itu ada yang bai dan ada yang buruk. Orang yang memberikan sebagian hartanya di jalan Allah, bertakwa pada Allah dan meyakini balasan dan surga, maka Allah akan mudahkan baginya jalan kebaikan, taqwa dan ke surga. Adapun orang yang kikir, sombong pada Allah, mengingkari balasan dan surga, maka Allah akan mudahkan baginya jalan kedurhakaan, kekufuran dan ke neraka. Padahal harta tidak akan berguna saat menghadapi kematian. Allah sudah jelaskan halal, haram, petunjuk dan kesesatan. Dunia dan akhirat ini milik Allah dan mengingatkan kita pada neraka yang menyala-nyala.