Hari ke-348: Tadabbur Surah Al-Ghasyiyah Ayat 1-26 dan Al-Fajr Ayat 1-30

Hari ke-348: Tadabbur Surah Al-Ghasyiyah Ayat 1-26 dan Al-Fajr Ayat 1-30

Ayat 1-26 surah Al-Ghasyiyah ini menjelaskan beberapa hal :

  1. Pada hari kiamat nanti manusia terbagi dua. Pertama, orang yang wajahnya tertutup debu hitam, tertunduk lesu dan amalnya di dunia tidak diterima karena menyekutukan Allah dengan manusia maupun dengan yang lainnya. Ia masuk api neraka yang amat panas, diberi minum dengan air yang amat panas, makanan dari buah berduri dan menambah rasa lapar.  Kedua, orang yang wajahnya berseri-seri, karena amal ibadahnya diterima. Ia berada dalam  surga yang tinggi, tidak mendengarkan ucapan yang sia-sia, terdapat mata air yang mengalir tanpa henti, bangku-bangku yang tinggi, gelas-gelas yang siap pakai, bantal-bantal yang  tersusun rapih dan permadani-permadani  yang terhampar di mana-mana.
  2. Agar dapat meyakini kebenaran akhirat, Allah menyuruh kita untuk meneliti bagaimana unta Dia ciptakan, langit Dia tinggikan, gunung-gunung Dia tegakkan dan bumi Ia hamparkan. Semua itu cukup sebagai bukti bahwa  Allahlah Pencipta alam dan semua isinya. Dia  telah menciptakan akhirat sebagai tempat kembali manusia. Sebab itu, tugas Rasul Saw. dan  para ulama penerusnya menyampaikan peringatan dan Al-Qur’an, bukan memaksakan. Orang yang kafir akan Allah azab dengan azab  yang amat besar. Kepada-Nya mereka dikembalikan dan Dia yang akan menghisab mereka.

Ayat 1-14 surah Al-Fajr menjelaskan, Allah bersumpah dengan waktu fajar dan sebagainya untuk menegaskan bahwa Dia telah memusnahkan kaum  Ad, Iram, Tsamud dan Fir’aun, karena menerapkan sistem kekufuran di negeri-negeri mereka dan melakukan kerusakan yang banyak di atas muka bumi. Sungguh Allah benar-benar mengawasi.

Ayat 15-20 menjelaskan di antara karakter manusia ialah apabila diuji dengan kelapangan rezeki mereka menduga Allah memuliakan mereka. Jika diuji dengan kesempitan rezeki mereka mengira Allah menghinakan mereka. Sebenarnya mereka pelit, tidak mau memuliakan anak yatim, saling mendukung dalam memberi  makan kaum miskin, menguasai harta waris dengan cara apa pun dan sangat mencintai harta.

Ayat 21-23 menjelaskan, ketika bumi digoncangkan, Allah memutuskan perkata manusia dan para malaikat berbaris di hadapan Allah dan neraka sudah di depan mata, manusia akan sadar. Namun, sudah terlambat.

Ayat 24-30 dari surah Al-Fajr ini meneruskan ayat sebelumnya terkait kesadaran manusia muncul pada hari kiamat. Mereka menyayangkan diri mereka mengapa di dunia tidak  beriman dan beramal saleh. Pada hari itu azab  Allah sangat dahsyat. Tapi, kaum Mukmin  yang beramal saleh dikatakan pada mereka:  Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhan Penciptamu. Masuklah ke dalam golongan hamba-Ku yang saleh dan masuklah ke dalam surga-Ku. Seruan ini juga disampaikan kepada mereka saat menghadapi sakaratul maut.

Tafsir Ibnu Katsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo