Kala Matahari Memancarkan Sinarnya

Kala Matahari Memancarkan Sinarnya

Ketika ayam berkokok bertanda pagi hari telah tiba. Saatnya matahari memancarkan sinarnya. Sinarnya matahari menghangatkan seluruh tubuh yang membuat diri kita terasa segar. Kesegaran diri kita juga menjernihkan pikiran. Pikiran yang jernih membuat perilaku menjadi terarah namun sebaliknya pikiran yang kotor membuat perilaku kita menjadi ngawur.

Dalam perkembangan psikologi pada masa pasca perang dunia kedua, psikologi memiliki tiga misi yaitu pertama, membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik. Kedua, menyembuhkan manusia dari penyakit mental dan yang ketiga, mengidentifikasi dan menumbuhkan bakat-bakat yang ada
pada diri manusia, tetapi pada saat itu para akademisi banyak yang mendapatkan uang jika mereka melakukan riset seputar masalah patologi dan hasil riset adalah berbagai kelainan psikis yang semula tidak dikenal bagi umat manusia. (seligman & Csikszentmihalyi 2000).

Terbayangkah oleh anda ketika riset psikologi didominasi dengan patologi tentang kecemasan, kemarahan, depresi, alienasi yang sangat tepat disebut dengan “terapi negatif.” sehingga seorang psikolog bisa memandang Indonesia nan indah sebagai rumah sakit jiwa yang besar yang di dalamnya dihuni oleh pasien-pasien yang sedang sakit jiwa.

Itulah sebabnya Psikofitrah mengajak anda masuk ke dalam diri. Mengajak anda mengubah penekanan disiplin ilmu dari gaya penyakit menuju gaya hidup sehat sebab tujuan utama dari Psikofitrah adalah
melihat, mendengarkan, melangkah ke dalam diri dan menerima kehidupan yang membuat diri kita menjadikan hidup lebih sehat, indah dan bahagia. Demikian juga dengan ilmu pengetahuan yang lainnya seperti ilmu ekonomi, sosiologi, politik, budaya, hukum juga diharapkan turut serta terjadi perubahan dengan lebih memfokuskan kepada peningkatan kualitas hidup manusia menjadi lebih baik dengan membangun emosi yang positif.

Kualitas hidup manusia tidak ditentukan oleh materi, kualitas hidup manusia sangat ditentukan oleh bagaimana mengelola emosi. Mengelola emosi menjadikan emosi positif memiliki kolerasi terhadap peningkatan kualitas hidup seseorang seperti yang diungkapkan oleh Seligman (2002) bahwa nilai-nilai spiritual cukup memiliki peranan dalam mengatasi masalah dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sebagaimana yang terjadi pada nenek moyang bangsa Indian ketika ada masalah, kemudian duduk
ditempat yang nyaman dan masalah tersebut teratasi karena perabotan itu mampu mendekat diri kepada Tuhan. (Seligman, 1999).

Demikian halnya dengan Pak Haji yang tak jauh dari tempat saya tinggal. Diusia yang senja selalu saja giat membantu orang lain. Sewaktu adik saya menikah beliau yang mengurus ke KUA. Pernah juga ada
yang meninggal, Pak Haji yang paling duluan menggali kubur. Sampai saya pernah bertanya padanya, “untuk apa pak haji melakukan itu semua?” Jawabnya, “Ada kepuasan batin disaat saya melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain.”

Kepuasan batin itulah yang disebabkan karena perbuatan yang dilakukan oleh pak haji tersebut, sebuah konsep iman dan amal. Konsep iman dan amal adalah sebuah konsep yang disebut dalam Al-Qur’an, “Bertaqwalah kamu dengan kemampuan optimalmu..” (Al-Taghabun, 16). Iman menjadi landasan dari tindakan-tindakan (amal) yang berguna bagi orang lain, seperti mengeluarkan harta untuk membantu fakir miskin atau membantu dengan tenaga untuk orang-orang yang sedang kesusahan yang secara langsung tidak pernah mendapatkan keuntungan materi namun memberikan
emosi yang positif dengan wujud kepuasan batin.

—————————————————
Sudah saat matahari memancarkan sinarnya yang berarti sudah saatnya
tiba ilmu pengetahuan bukan hanya psikologi namun juga pengetahuan
yang lain mesti turut serta membangun emosi positif di dalam diri
manusia dengan demikian akan meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih
baik, lebih sehat, lebih indah dan lebih bahagia bagi kehidupan umat
manusia.

Agus Syafii

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo