Keluarga Idaman

Keluarga Idaman

Di era globalisasi saat ini pengertian sebuah keluarga telah bergeser. Beberapa tahun yang lalu keluarga adalah ayah yang mencari nafkah dan ibu menjadi nahkoda rumah tangga. Kini pergeseran telah terjadi, ayah tidak seorang diri yang mencari nafkah, ibu juga bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam upaya membangun sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan kerjasama yang harmonis diantara pasangan untuk mewujudkan tujuannya. Untuk itu beberapa tips yang dapat dijadikan acuan bagi akhi dan ukhti ketika berencana membina sebuah keluarga.

1. Saat Mencari Pasangan, hendaknya jangan mencari istri akan tetapi ibu bagi anak anak kita. Jangan juga mencari suami, tapi ayah bagi anak-anak kita
2. Saat Melamar, anda bukan sedang meminta kepada wali atau orang tua ukhti, namun meminta kepada Allah SWT melalui orang tua ukhti.
3. Saat Menikah, anda bukan menikah di hadapan penghulu namun di hadapan Allah SWT.
4. Saat Resepsi Pernikahan, anda hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda. Karenanya anda harus berpikir untuk meminta maaf apabila anda berpikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan doa mereka.
5. Sejak Malam Pertama, anda harus bersyukur dan bersabar sebab sebagai anak manusia pasti banyak memiliki kehilafan (anda bukan sepasang malaikat)
6. Selama Menempuh hidup berkeluarga, anda harus menyadari bahwa lautan yang akan diarungi tidak selalu berupa laut tenang dengan angin bersemilir namun banyak macam gelombang dari yang kecil hingga yang besar
7. Saat biduk rumah tangga oleng, jangan saling menuduh dan lepas tangan , tapi sebaliknya justru saling instropeksi dan semakin erat berpegangan tangan.
8. Saat belum memiliki anak, cintailah istri atau suami anda seratus persen.
9. Saat memiliki anak, jangan bagi cinta anda kepada suami / istri dan anak anda, tetapi cintailah istri atau suami anda seratus persen dan cintai anak anak masing masing seratus persen.
10. Saat ekonomi keluarga belum membaik, yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan istri.
11. Saat Ekonomi membaik, jangan melupakan jasa pasangan anda yang setia mendampingi kita semasa menderita .
12. Untuk suami, boleh bermanja-manja kepada istri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggungjawab apabila istri membutuhkan pertolongan anda.
13. Untuk istri, tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.
14. Dalam mendidik anak, jangan pernah berpikir bahwa orangtua yang baik adalah yang tidak pernah marah kepada anaknya karena orangtua yang baik adalah yang jujur kepada anak.
15. Saat anak bermasalah, jadilah pendengar yang baik dan dengarkan keluh kesah si anak. Anda harus yakin bahwa tidak ada seorangpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua.
16. Saat ada PIL, jangan di minum, cukuplah suami sebagai obat.
17. Saat ada WIL, jangan dituruti, cukuplah istri sebagai pelabuhan hati
18. Saat Memilih Potret Keluarga, pilihlah potret keluarga sekolah yang dalam masa pertumbuhan menuju potret keluarga masjid
19. Ketika Ingin Langgeng Harmonis, gunakan Formula
* Ketakwaan
* Komunikasi
* Kejujuran
* Kesetiaan
* Kasih sayang

Disadur dari tulisan amie sutejo di milis al-azhar

support by:

umroh-haji.net

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo