Sudahkah Lakukan 11 Perkara Kepada Anak-Anak Anda (1)

Sudahkah Lakukan 11 Perkara Kepada Anak-Anak Anda (1)

Tanggung jawab orang tua mendidik anak-anak adalah sedari buaian hingga ke liang lahat. Dibawah ini ada 11 perkara yang perlu orang tua lakukan untuk menjadikan anak-anak sholeh dan sholehah.
Orang tua mempunyai kewajiban membentuk keluarga Islam agar menjadi panutan bagi anak-anak apabila mereka dewasa kelak.

1. Cinta Dan Taat kepada Allah, Rasul, Al-Quran, Orang tua, Keluarga dan Negara.
Orang tua bertanggungjawab sepenuhnya mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anak supaya mencintai Allah dan Rasulnya. Sifat cinta kepada Allah dan Rasul mestilah mengatasi cinta kepada makhluk yang lain. Ini dijelaskan oleh sabda Rasulullah saw.:

Maksudnya: “Seseorang muslim dijamin akan mendapat kemanisan iman sekiranya terdapat pada dirinya tiga perkara berikut. Hendaklah Allah dan Rasulnya lebih ia cintai daripada selain keduanya, hendaklah ia tidak mencintai seseorang melainkan semata-mata kerana Allah dan hendaklah ia benci untuk menjadi kufur sebagaimana ia benci untuk dicampakkan ke dalam api neraka”.
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Imam at-Tabrani meriwayatkan dan Ali r.a. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda:
Maksudnya: “Didiklah anak-anak kamu pada tiga perkara yaitu mencintai Nabi kamu, mencintai ahli baitnya dan membaca Al-Quran. Sebab orang-orang yang memelihara Al-Quran itu berada di dalam lindungan singgasana Allah pada hari yang tidak ada perlindungan selain perlindunganNya beserta para nabinya dan orang-orang yang suci”. Riwayat Ad-Dailami

Di dalam buku Ihya ‘Ulumiddin Imam Al-Ghazali mewasiatkan supaya mengajar anak-anak Al-Quranul Karim, hadis-hadis Nabi, hikayat orang-orang alim dan beberapa hukum-hukum agama.

Maka apabila perasaan cinta kepada Allah dan RasulNya telah tertanam di dalam jiwa anak-anak, orangtua mudah untuk mendidik dan menyuruh mereka mentaati segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya terutamanya cinta dan taatkan Al-Quran, orangtua, keluarga dan pemimpin negara.

2. Rukun Islam Dan Iman.
Orangtua perlu menjelaskan dan menerangkan kepada anak-anak tentang rukun Islam dan rukun Iman seterusnya menyuruh mereka menghafal dan mengamalkannya di dalam kehidupan mereka seharian kerana kedua-duanya merupakan asas sebagai seorang muslim dan mukmin sejati. Rukun Islam mengandungi lima perkara dan rukun Iman pula ada enam perkara. Kedua-dua rukun ini ditegaskan oleh Rasulullah s. a. w. ketika menjawab pertanyaan Malaikat Jibrail a. s.:-

Maksudnya:
Wahai Muhamad! Apakah dia rukun Islam? Rasulullah menjawab: Rukun Islam itu ialah hendaklah engkau mengucap dua kalimah syahadah, mendirikan sembahyang, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan Haji sekiranya mampu.
Jibrail berkata: benar jawabanmu. Jibrail berkata lagi: Maka terangkan pula kepadaku tentang apakah dia rukun Iman?
Rasulullah menjawab: Rukun Iman ialah hendaklah engkau beriman kepada Allah, MalaikatNya, Kitab-kitabNya, Rasui-rasulnya, hari akhirat dan beriman kepada Qada’ dan Qadar Allah Taala“. (Riwayat Bukhari)

Anak-anak juga perlu diajar tentang asas-asas ilmu tauhid seperti sifat wajib mustahil dan harus bagi Allah dan bagi RasulNya, Nama-nama Allah, Surga dan Neraka serta perkara-perkara yang boleh menjejaskan keimanan seseorang muslim dan juga hukum-hukum syara’. Ini supaya mereka biasa terlatih untuk melakukan kebajikan dan menjauhi kejahatan rohani dan jasmani.

3. Menghafal Ayat-Ayat Lazim
Al-Quran merupakan sebuah kitab yang menjadi pegangan dan rujukan kepada setiap orang Islam. Ia akan dipelihara oleh Allah dari sebarang perubahan dan gangguan. Begitu juga orang yang belajar, mengajar, membaca, menghafal, menjaga, memelihara dan mengamalkan Al-Quran akan dijaga dan diberikan rahmat oleh Allah SWT. Maka orangtua perlu mengajar anak-anak membaca Al-Quran karena ia adalah di antara hak dan tanggungjawab orangtua ke atas anaknya.

Firman Allah SWT dalam surah Al-Isra’ ayat 82:
Maksudnya: “Dan Kami turunkan dengan berangsur-angsur dari Al-Quran Ayat-ayat Suci yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya”.

Orangtua juga perlu menyuruh mereka menghafal surah-surah dan ayat-ayat lazim supaya lidah mereka fasih membaca Al-Quran, diberi rahmat, cahaya dan perlindungan serta dijaga daripada kejahatan lahir dan batin.

Firman Allah SWT dalam surah Al-Hijr ayat 9:
Maksudnya: “Sesungguhnya Kami (Allah) telah menurunkan Al-Quran ini dan sesungguhnya Kami jugalah yang akan menjaganya”.

Rasulullah s. a. w. bersabda:
Maksudnya: “Al-Quran adalah pemberi syafaat dan kitab yang wajib diyakini (kebenarannya), barang siapa yang menjadikan Al-Quran di hadapannya, Ia akan memandunya ke Surga dan barangsiapa yang meletakkan Al-Quran di belakangnya pula, Ia akan memandunya ke neraka”. Riwayat Baihaqi

Sabdanya lagi:
Maksudnya: “Sesungguhnya orang yang di dalam rongganya tidak melekat sesuatu ayat Al-Quran, maka ía laksana rumah yang runtuh”. Riwayat Ahmad

4. Menunaikan Perintah Allah.
Kanak-kanak pada usia ini hendaklah dilatih dan dibimbing oleh kedua orangtua supaya menunaikan segala perintah Allah SWT terutamanya perintah-perintah yang wajib seperti sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menutup aurat, bercakap benar dan akhlak-akhlak yang terpuji. Ini supaya mereka terbiasa dan dapat membentuk diri mereka ke arah keredhaan Allah sehingga dewasa. Ibadah dan amalan ini akan menjadi benteng bagi mereka dari maksiat dan kemungkaran seterusnya meletakkan diri mereka sentiasa berada dalam pemeliharaan dan rahmat Allah sepanjang masa.

Firman Allah SWT dalam surah Toha ayat 132:
Maksudnya: “Maka kendaklah kamu (orangtua) memerintahkan kepada ahli keluarga kamu supaya mendirikan sembahyang dan bersabarlah dalam melakukannya (menyuruh melakukan sembahyang tersebut)”.

FirmanNya lagi dalam surah Al-Ankabut ayat 45:
Maksudnya: “Demi sesungguhnya sembahyang itu akan mencegah pelakunya dariada perbuatan-perbuatan keji dan mungkar”.

Sabda Rasulullah SAW:
Maksudnya: “Ajarkanlah anak-anak kamu mengerjakan sholat jika mereka sudah berumur tujuh tahun, dan pukullah (apabila tidak mau solat) jika mereka sudah berumur sepuluh tahun”. Riwayat Hakim

Sabdanya lagi:
Maksudnya: “Puasa itu adalah benteng (dari melakukan maksiat dan mungkar)”. Riwayat An-Nasaei

5. Meninggalkan Larangan Allah.
Setiap ketaatan yang diajar kepada anak-anak juga perlu diiringi dengan perintah supaya mereka meninggalkan larangan Allah dan RasulNya. Ini bagi menjamin mereka sentiasa berada dalam keadaan bersih dan suci dari dosa terutama dosa-dosa yang besar dan tidak mudah terpengaruh dengan bisikan dan ajakan ke arah kejahatan karena ia akan membawa anak-anak dan orangtuanya ke arah api neraka.

Firman Allah s. w. t dalam surah At-Tahnim ayat 6:
Maksudnya: “Wahai orang-orang yang beriman, Peliharalah diri kamu dan ahli keluarga kamu daripada api neraka yang mana bahan apinya terdiri daripada manusia dan batu-batu”.

Sabda Rasulullah s. a. w.:
Maksudnya: “Taatilah kepada Allah dan takutlah berbuat maksiat kepada Allah dan suruhlah anak-anak kamu untuk mentaati perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah. Kerana hal ini akan memelihara mereka dan kamu dan api neraka”mu.

Bersambung
Oleh Puteri Nisa Abdullah

support by:

umroh-haji.net

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo