Tadabbur Juz 23 Al-Qur’an: Kandungan Isi dan Konteks Ayat

Tadabbur Qur'an

Juz 23

Juz 23 Al-Qur’an dimulai pada ayat 28 Surah Yasin. Juz 22 ini berisi seluruh Surah al-Saffat dan Surah Sad dan berakhir pada ayat 31 Surah Zumar. Ini semua adalah surah Mekah yang berfokus pada keyakinan utama kita. Inti tema yang mengalir melalui juz ini adalah iman, taubat, dan persiapan akhirat. Tema akhirat sangat ditekankan di seluruh juz ini. Surah Yasin berisi beberapa bagian tentang akhirat dan Surah al-Saffat dan Surah Sad keduanya menggambarkan akhirat secara rinci. Surah al-Zumar diakhiri dengan serangkaian ayat yang menggambarkan peristiwa bagaimana orang-orang masuk surga dan neraka. Fitur unik yang ditemukan di keempat surah ini adalah narasi percakapan orang-orang di Surga dan Neraka.

Dalam Surah Yasin, kita belajar tentang seorang da’i yang kaumnya menolak untuk mempercayainya dan malah membunuhnya. Bahkan di surga pun, dia masih memikirkan mereka dan berharap mereka bisa melihat ganjaran yang ditermanya, sehingga kaumnya percaya. Surah berikutnya menunjukkan kepada kita penyesalan orang-orang kafir karena mengikuti pemimpin mereka. Alasan mereka tidak dapat diterima karena kita masing-masing telah dikaruniai kehendak bebas dan hati nurani. Memilih untuk mengikuti para pemimpin secara membabi buta ke jalan yang salah, adalah pilihan yang kelak  akan dipertanggung jawabkan.

Pemimpin dan yang dipimpin akan datang kepada satu sama lain, saling menyalahkan satu sama lain. Mereka (pengikut) akan berkata (kepada pemimpin mereka), “Sungguh kalian dulu datang kepada kami dari kanan.” (Pemimpin-pemimpin) mereka akan menjawab, “Kalian sendiri lah yang memang tidak mau beriman. Kami tidak memiliki wewenang atas kalian. Kalian sendiri lah yang menjadi kaum yang melampaui batas. Maka pantaslah atas kita ketetapan Tuhan kita. Pasti kita akan merasakannya. Kami telah menyesatkan kalian, sesungguhnya kami sendiri adalah orang-orang yang sesat.” Pada hari itu, mereka akan sama-sama mendapat azab. Demikianlah, kami memperlakukan orang-orang yang berbuat dosa.141

Tema yang sama berlanjut dalam Surah Sad. Para pengikut yang berakhir di neraka akan mengutuk pemimpin mereka dan meminta Allah untuk meningkatkan hukuman untuk pemimpin mereka. Mereka akan berkata, “Ya Tuhan kami, barang siapa yang menjerumuskan kami ke dalam (azab) ini, berikanlah azab kepadanya dua kali lipat di dalam neraka.”142

Dalam Surah al-Zumar kita melihat dalih yang dibuat orang untuk tidak mengikuti kebenaran, dalih yang tidak dapat diterima di akhirat.

Agar jangan ada orang yang mengatakan, “Alangkah besarnya penyesalanku, karena telah melalaikan kewajibanku kepada Allah, dan karena aku memang termasuk orang-orang yang mengolok-olokkan (agama Allah).” Atau (agar jangan) ada yang mengatakan, “Seandainya Allah memberi petunjuk kepadaku; tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa.” Atau (agar jangan) ada yang mengatakakan, ketika mereka melihat azab, “Kalau saja aku punya kesempatan lagi (kebali ke dunia), tentu aku akan menjadi orang yang berbuat baik.”143

Penyesalan penghuni neraka adalah tema umum yang muncul di seluruh juz 23, tetapi Allah tidak meninggalkan kita tanpa harapan. Di tengah semua ini terletak ayat harapan, ayat paling optimis dalam Al-Qur’an.

Katakanlah (wahai Muhammad), “Wahai hamba-hambaku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Bagi mereka yang berbuat baik di dunia ini, akan ada balasan kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan disempurnakan pahalanya tanpa batas.”144

Ayat ini merupakan pengingat yang tegas bahwa selama kita hidup, kita memiliki kesempatan untuk bertobat dan bekerja menuju surga. Percakapan orang-orang Neraka harus berfungsi sebagai pencegah terhadap dosa dan harus mendorong kita menuju pertobatan dan kebenaran. Selama kita hidup, pintu pertobatan tetap terbuka.

Surah-surah ini juga membahas mengenai surga. Aliran ayat-ayat Al-Qur’an menciptakan keseimbangan antara harapan dan ketakutan. Kita membutuhkan keseimbangan ini untuk terus mencoba menghindari dosa, sambil tidak tidak kehilangan harapan pada rahmat Allah. Sebagai manusia yang memiliki kelemahan, kita tidak dapat berfungsi secara maksimal tanpa keseimbangan antara harapan dan ketakutan. Untuk membangun keseimbangan ini, surah-surah ini juga berisi deskripsi yang indah tentang Surga dan para penghuni Surga.

Ini adalah pengingat. Orang yang taat akan mendapat tempat kembali yang baik. Taman Eden, dengan pintu terbuka lebar bagi mereka. Mereka bersantai di dalamnya dan meminta buah dan minuman yang berlimpah. Bersama mereka akan ada pelayan-pelayan berusia sama, yang menatap dengan tatapan teduh. Inilah yang dijanjikan kepadamu pada hari Perhitungan. Sungguh, inilah rezeki dari Kami, yang tidak akan ada habis-habisnya.145

 

Catatan Amaliyah.net :

  1. Buku asli berbahasa Inggris, dapat diunduh secara gratis di sini
  2. Buku ini diterjemahkan dengan bantuan google translate, dengan sedikit modifikasi untuk mendapatkan “rasa bahasa” Indonesia yang lebih baik.
  3. Setiap kutipan terjemahan al-quran, telah dikonfirmasi dengan terjemah Qur’an bahasa Indonesia Kemenag RI
  4. Untuk melengkapi seri tadabbur 30 hari ini, anda juga dapat mengunjungi seri tadabbur qur’an 360
Amaliyah
Logo