Tadabbur Juz 25 Al-Qur’an: Kandungan Isi dan Konteks Ayat

Tadabbur Qur'an

Juz 25

Juz 25 dimulai pada ayat 47 Surah Fussilat, dilanjutkan dengan Surah al-Syura, Surah al-Zukhruf, Surah al-Dukhan, dan diakhiri dengan Surah Jathiyah. Tema yang mengalir di seluruh juz ini adalah status Al-Qur’an dan pentingnya wahyu. Semua lima surah dimulai dengan ayat-ayat tentang status Al-Qur’an.

Kitab (Suci) yang ayat-ayatnya jelas terperinci, bacaan dalam bahasa Arab untuk kaum yang mengetahui.151

Dan demikianlah, kami wahyukan kepada engkau Al-Qur’an dalam bahasa Arab, agar engkau memperingatkan penduduk ibu kota (Mekah) dan penduduk negeri-negeri di sekitarnya, serta untuk memperingatkan Hari berkumpul, yang tidak ada keraguan padanya; Segolongan masuk Surga, dan segolongan masuk Neraka.152

Demi Kitab (al-qur;an) yang jelas. Kami jadikan Al Qur’an dalam bahasa Arab, agar kamu mengerti. Dan sesungguhnya al-Qur’an itu dalam ummul kitab (Lauh Mahfidz) di sisi kami, benar-benar bernilai tinggi dan penuh hikmah.153

Sesungguhnya, Kami telah menurunkannya pada Malam yang Diberkati. Sungguh Kamilah yang memberi peringatan.154

Kitab ini diturunkan dari Allah yang Maha perkasa, Maha Bijaksana.155

Ayat 7 dalam Surah al-Shur´a terasa sangat kuat. Fatimah binti Abd al-Malik meriwayatkan bahwa ketika suaminya Umar ibn Abd al-ʿAziz membacakan ayat ini, dia akan menangis dan bertanya, “Saya termasuk dalam kelompok yang mana?” Umar ibn Abd al-ʿAziz adalah Khalifah Umayyah kedelapan dan salah satu penguasa paling saleh dalam sejarah Islam. Namun dia takut perbuatannya tidak cukup baik untuk membawanya ke surga. Begitulah hati dan pikiran orang-orang yang shaleh.

Selain ayat-ayat yang memuji Al-Qur’an, Surah al-Syura juga membahas kritik orang-orang Quraisy terhadap Al-Qur’an. Argumen mereka tentang kepada siapa Al-Qur’an diturunkan dan mengapa diturunkan kepadanya secara langsung dibahas dalam ayat-ayat berikut.

Tidaklah patut bagi seorang manusia, bahwa Allah akan berbicara kepadanya, kecuali dengan perantaraan wahyu, atau dari balik tabir, atau dengan mengutus seorang utusan untuk mewahyukan dengan izin-Nya apa pun yang Dia kehendaki. Sungguh Dia Maha Tinggi, Maha Bijaksana. Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu (Muhammad) roh (al-qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apa itu Kitab dan apa itu iman, tetapi Kami menjadikannya cahaya yang dengannya Kami memberi petunjuk kepada siapa pun yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh engkau (Muhammad) benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus.156

Di dalam Surah al-Zukhruf, Allah berbicara kepada mereka yang meragukan pesan tersebut, dan menarik perhatian kita pada alasan sebenarnya mereka menolak Islam: kesukuan dan kesombongan. Mereka marah karena pesan itu diturunkan kepada seorang pria dari Bani Hasyim dan bukan salah satu dari suku elit Mekah atau Taʾif.

Dan mereka juga berkata, “Seandainya saja Al-Qur’an ini diturunkan kepada seorang yang penting (kaya dan berpengaruh) dari salah satu (di antara) dua negeri ini (Mekah dan Taif).” Apakah mereka yang membagi-bagikan rahmat Tuhanmu? Kami-lah yang telah menetapkan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka di atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.157

Tema kebesaran Al-Qur’an mengalir di sepanjang juz 25 ini. Allah membahas semua argumen yang diajukan oleh orang Quraisy terhadap Al-Qur’an sambil mengingatkan kita tentang pentingnya al-qur’an dan kebaikan yang terkandung di dalamnya. Dalam Surah al-Dukhan, Allah mengingatkan kita bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam yang diberkati, mengacu pada Lailatul Qadar (Malam Qadar) di bulan Ramadhan. Ini adalah pengingat bahwa Al-Qur’an diberkati dalam segala hal, termasuk dalam pemilihan tanggal untuk turunnya wahyu pertama.

Juz 25 diakhiri dengan Surah al-Jathiyah, pengingat yang kuat tentang apa yang terjadi pada mereka yang menolak pesan ini, di akhirat kelak. Hal ini diakhiri dengan peringatan bahwa mereka yang menolak kitab Allah di dunia ini akan menghadapi konsekuensi serius di Hari Akhir. Pesannya jelas; percayalah pada wahyu dan ikutilah wahyu itu, karena itu lah satu-satunya jalan menuju keselamatan.

Dan kepada mereka dikatakan, “Pada hari ini Kami melupakan kalian, sebagaimana dulu kalian melupakan pertemuan (dengan) hari kalian ini. Tempat tinggal kalian adalah Neraka, dan sekali-kali tidak akan ada penolong bagi kalian. Yang demikian itu karena kalian menganggap wahyu Tuhan sebagai lelucon, dan karena kehidupan duniawi telah menipu kalian.” Maka pada hari ini mereka tidak akan dikeluarkan darinya (neraka), dan mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan seluruh alam. Dan hanya bagi-Nya segala keagungan di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Perkasa, Maha Bijaksana.158

 

Catatan Amaliyah.net :

  1. Buku asli berbahasa Inggris, dapat diunduh secara gratis di sini
  2. Buku ini diterjemahkan dengan bantuan google translate, dengan sedikit modifikasi untuk mendapatkan “rasa bahasa” Indonesia yang lebih baik.
  3. Setiap kutipan terjemahan al-quran, telah dikonfirmasi dengan terjemah Qur’an bahasa Indonesia Kemenag RI
  4. Untuk melengkapi seri tadabbur 30 hari ini, anda juga dapat mengunjungi seri tadabbur qur’an 360
Amaliyah
Logo