Sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya ‘ah’, dan janganlah kamu membentak mereka. [QS. Al-Isra’ (17): 23]
‘Uquuqul walidain (durhaka kepada orang tua) adalah dosa besar. Karena itu, Rasulullah saw. –seperti yang dikutip oleh Ibnu Al-Atsir dalam kitabnya An-Nihaayah—melarang perbuatan durhaka kepada kedua orang tua.
Sebesar apa pun ibadah yang dilakukan oleh seseorang hamba, itu semua tidak akan mendatangkan manfaat baginya jika masih diiringi perbuatan durhaka kepada kedua orang tuanya. Sebab, Allah swt. menggantung semua ibadah itu sampai kedua orang tuanya ridha.
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas r.a. bahwa dia berkata, “Tidaklah seorang muslim memiliki dua orang tua muslim, (kemudian) dia berbakti kepada keduanya karena mengharapkan ridha Allah, kecuali Allah akan membukakan dua pintu untuknya–maksudnya adalah pintu surga–. Jika dia hanya berbakti kepada satu orang tua (saja), maka (pintu yang dibukakan untuknya) pun hanya satu.
Jika salah satu dari keduanya marah, maka Allah tidak akan meridhai sang anak sampai orang tuanya itu meridhainya.” Ditanyakan kepada Ibnu ‘Abbas, “Sekalipun keduanya telah menzaliminya?” Ibnu ‘Abbas menjawab, “Sekalipun keduanya telah menzaliminya.”
Oleh karena itu ketika ada seseorang yang memaparkan kepada Rasulullah saw. tentang perbuatan-perbuatan ketaatan (perbuatan-perbuatan baik) yang telah dilakukannya, maka Rasulullah saw. pun memberikan jawaban yang sempurna yang dikaitkan dengan satu syarat, yaitu jika orang itu tidak durhaka kepada kedua orang tuanya.
Hadits-hadits Tentang Durhaka
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda,
“Sungguh celaka, sungguh celaka, sungguh celaka!” Seseorang bertanya,
“Siapa yang celaka, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab,
“Barangsiapa yang sempat bertemu dengan kedua orang tuanya, tetapi dia tidak bisa masuk surga (karena tidak berbakti kepada mereka).”
Bukhari-Mualim meriwayatkan dari Abu Bakrah, dari bapaknya bahwa dia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Maukan kalian jika aku beritahukan (kepada kalian) tentang dosa yang paling besar?’ Beliau mengucapkan sabdanya ini sebanyak tiga kali. Kami menjawab, ‘Mau, ya Rasulullah.’
Rasulullah saw. menjawab, ‘Menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua.’ Saat itu beliau sedang bersandar, kemudian beliau duduk, lalu bersabda, ‘Ketahuilah, (juga) kata-kata palsu dan kesaksian palsu.
Ketahuilah, (juga) kata-kata palsu dan kesaksian palsu.’ Beliau terus
mengatakan hal itu sampai aku berkata, beliau (hampir saja) tidak diam.”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Angin surga akan dihembuskan dari jarak lima ratus tahun dan tidaklah akan mencium bau surga itu orang yang suka menyebut-nyebut amal perbuatannya, orang yang durhaka (kepada orang tuanya), dan orang yang kecanduan khamr.”
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar r.a. bahwa dia bersabda, Rasulullah saw. bersabda, “(Ada) tiga orang yang tidak akan dilihat Allah pada hari Kiamat: orang yang durhaka kepada kedua orang tuannya, orang yang kecanduan khamr, dan orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya.”
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bahwa dia berkata, Rasulullah bersabda, “Di antara dosa yang paling besar adalah (apabila) seorang anak melaknat kedua orang tuanya.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin seorang anak melaknat kedua orang tuannya?” Rasulullah saw. menjawab, “(Apabila) anak mencaci ayah orang lain, maka berarti dia mencaci ayahnya (sendiri), dan dia mencaci ibu orang lain, maka berarti dia telah mencaci ibunya (sendiri).”
Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. bahwa dia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidaklah dianggap berbakti kepada sang ayah jika seseorang menajamkan pandangan (matanya) kepada ayahnya itu karena ia marah (kepadanya).’”
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar r.a., dari Nabi saw. bersabda beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah swt. tidak menyukai perbuatan durhaka (kepada kedua orang tua).”
Diriwayatkan dari Abu Bakrah r.a. dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda,
“Setiap dosa akan Allah tangguhkan (hukumannya) sesuai dengan
kehendak-Nya, kecuali (dosa karena) durhaka kepada kedua orang tua.
Sesungguhnya Allah swt. akan menyegerakan hukuman perbuatan itu kepada pelakunya di dunia ini sebelum ia meninggal.”
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar r.a., dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda, “Keridhaan Allah itu ada pada keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan-Nya ada pada kemarahan kedua orang tua.”
Bentuk-bentuk Perbuatan Durhaka
1. Tidak memberikan nafkah kepada orang tua bila mereka membutuhkan.
2. Tidak melayani mereka dan berpaling darinya. Lebih durhaka lagi bila
menyuruh orang tua melayani dirinya.
3. Mengumpat kedua orang tuanya di depan orang banyak dan
menyebut-nyebut kekurangannya.
4. Mencaci dan melaknat kedua orang tuanya.
5. Menajamkan tatapan mata kepada kedua orang tua ketika marah atau
kesal kepada mereka berdua karena suatu hal.
6. Membuat kedua orang tua bersedih dengan melakukan sesuatu hal,
meskipun sang anak berhak untuk melakukannya. Tapi ingat, hak kedua
orang tua atas diri si anak lebih besar daripada hak si anak.
7. Malu mengakui kedua orang tuanya di hadapan orang banyak karena
keadaan kedua orang tuanya yang miskin, berpenampilan kampungan, tidak
berilmu, cacat, atau alasan lainnya.
8. Enggan berdiri untuk menghormati orang tua dan mencium tangannya.
9. Duduk mendahului orang tuanya dan berbicara tanpa meminta izin saat
memimpin majelis di mana orang tuanya hadir di majelis itu. Ini sikap
sombong dan takabur yang membuat orang tua terlecehkan dan marah.
10. Mengatakan “ah” kepada orang tua dan mengeraskan suara di hadapan
mereka ketika berselisih.
Rasulullah saw. berpesan, “Berbaktilah (kalian semua) kepada bapak-bapak
kalian, (niscaya) anak-anak kalian akan berbakti kepada kalian.”
Disadur dari dakwatuna.com
Assalamualaikum, terimakasih untuk banyak info yang menarik di sini , sekalian kami menyampaikan majalah kami http://www.4shared.com/file/246113248/90337ff5/Majalah_Ababil_Edisi_1_Maret_2.html semoga bermanfaat
Orang Tua Adalah Segalanya,.. Patuhi Ia dan Turuti, Maka donya akan mengantarkan kita ke Suga, dan mejadikan kita sukses dunia dan akherat…
Salam Sukses
Jasa Pembuatan Kaos
wah.. keren banget ni blog..
makasih artikelnya////
terkadang orang tua membuat kita selalu tekanan batin –ni saya sendiri punya pengalaman yang paling pahit—-pernah kedua orang tua saya menghina saya,juga sampai mengatakan “kenapa kau melawan nak,kau tuh nak dari air mani yang bagus,bukan dari air mani yg tidakk bagus knp sifat mu buruk seprti itu????dan kedua orang tua saya menyumpahin saya ———-dan orang tua saya memburukkan saya kepada tentangga sebelah juga ke smua orang——-dlu orang tua saya pernah berjanji akan membelikan sesuatu,tapi sampai sekarang mereka abaikan janji itu–padahal mereka sanggup untuk memberinya———-
sekasar apapun saya ma kedua orang tua saya–tapi saya tidak pernah memukul nya karena saya selalu ingat allah—tpi terkadang saya sakit hati di hina terus,,,,,,dan pernah ke dua orang tua saya mengatakan kpd saya “mereka tidak beranggap saya tuh bukan anak nya lagi—-pa pantas mereka berkata seperti itu?pdhl saya yg di lahirkan dari rahimnya—tekanan dari orang tua terus saya hadapin selama ini,,sampai saya strezzz berat memikirkan mslh n terusss??masalah ini udah 10 tahun lama nya
subhanallah….. ampunilah dosa hamba mu ini ya allah yang telah durhaka terhadap orang tua, saya pernah marah dan tidak bertegur sapa dengan ayah saya sekitar 4 tahun karena saya marah, karena telah menyakiti perasaan ibu saya, smoga allah mengampuni dosa ku ini ya allah, ampunilah dosaku ya allah, maaf kan aku yang sering menuruti nafsu amarah ku ini ya allah, bersihkan lah hati hambamu ini dari penyakit hati, ini, namun kini saya sudah bisa memaafkan ayah saya, dan saya tetap menjaga perasaan ibu saya, mohon doa nya agah ibu saya bisa ikhlas menerima keadaan ayah saya saat ini,dan bisa memaafkan ayah saya, smoga saya di beri kesabaran dan ketabahan dalam menjalani hidup yang penuh cobaan ini ya allah, sayangi mereka seperti mereka menyayangi aku pada aku kecil ya allah