Ayat 127 – 131 meneruskan kisah Ibrahim dan puteranya Ismail membangun Ka’bah dan kota Mekah. Ka’bah dibangun untuk dijadikan lambang Tauhid bagi kaum Muslimin. Sedangkan kota Mekah mereka bangun dengan visi menjadi negeri kaum muslimin yang aman sampai akhir zaman. Ibrahim menjalankan semua upaya pembangunan kota Mekah sebagai ibadah kepada Allah. Sebab itu ia berdoa agar semua aktivitas pembangunan kota Mekah itu diterima Allah. Ibrahim juga meminta bimbingan Allah agar semua sistem yag ia terapkan dan anak cucunya di kemudian hari adalah sistem Islam, yakni sistem yang bersumber dari Allah dan mengajarkan ketundukan mutlak kepada-Nya.
Agar kota Mekah tetap menjadi negeri yang aman sampai akhir zaman, Ibrahim berdoa agar dilahirkan rasul penutup dari alur keturunannya yang mendiami kota Mekah yang bertugas membacakan ayat-ayat Allah, mengajarkan Al-Kitab (wahyu) dan Al-Hikmah (Sunnah) dan melakukan proses tazkiyatunnafs bagi umatnya. Doa Ibrahim tersebut Allah kabulkan dengan melahirkan Nabi Muhammad saw. di Mekah sebagai Rasul Allah terakhir.
Ayat 132-134 menjelaskan keberhasilan Ibrahim dan Ya’qub dalam mendidik anak-anak mereka menjadi generasi Muslim yang memiliki akidah tauhid dan komitmen terhadap Islam sampai akhir hayat, disebabkan:
- Mengajarkan Islam sebagai sistem hidup yang dipilih Allah untuk kebaikan mereka. Wasiat agar berpegang teguh kepada Islam sampai mati.
- Mengajarkan Tauhid sebagai landasan ibadah dan syariah. Mereka adalah umat terdahulu, sedangkan kita umat akhir zaman. Masing-masing kita akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang kita kerjakan.
Ayat 135 – 141 membantah kebenaran klaim Ahlil Kitab (Yahudi dan Nasrani) bahwa merekalah yang berada dalam petunjuk Allah. Yang berada dalam petunjuk Allah itu adalah millah Ibrahim dan agama Nabi Muhammad saw., karena, mengajarkan iman pada Allah, pada Al-Qur’an, wahyu yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak sampai kepada Isa, tanpa perbedaan dan pengecualian di antara mereka. Jika Ahlul Kitab itu beriman seperti imannya kaum mukmin, maka mereka berada dalam petunjuk Allah. Jika tidak, mereka berada dalam perpecahan. Allah akan melindungi Rasul saw. karena Allah Maha Mendengar dan Mengetahui. Itulah agama Allah. Agama Allah pasti lebih baik dari agama apapun juga. Umat Islam hanya menyembah Allah.
Allah mengajarkan kepada kaum mukmin jika didebat Ahlul Kitab terkait Allah agar mengatakan : Dia adalah Tuhan Pencipta kami dan kalian. Kami akan mendapatkan balasan dari amal perbuatan kami dan kalian juga demikian. Namun, kami bersih dari menyekutukan Allah. Klaim mereka bahwa Ibrahim dan anak cucunya Yahudi atau Nasrani adalah kezaliman paling besar, karena menyembunyikan kesaksian Allah. Apakah mereka lebih tahu daripada Allah? Setiap umat akan dimintakan pertanggungjawaban atas apa yang mereka kerjakan.