Hari ke-50: Tadabbur Surah An-Nisa’ Ayat 102-113

Hari ke-50: Tadabbur Surah An-Nisa’ Ayat 102-113

Ayat 102 dan 103 menjelaskan tata cara salat berjamaah dalam berperang dan wajib selalu waspada terhadap musuh. Hal ini menunjukkan betapa salat fardhu adalah hal yang sangat besar dalam Islam dan pelaksanaannya (khususnya bagi kaum pria Muslim) harus dengan berjamaah, kendati dalam keadaan perang.

salat yang merupakan tiang agama yang harus dilakukan tepat waktu dan berjamaah, maka kita juga diminta untuk banyak berzikir kepada Allah dalam segala kondisi, duduk, berdiri dan berbaring. Dengan salat dan berzikir itulah hati menjadi tenang dan pertolongan Allah datang.

Ayat 104 dan 105 menjelaskan bahwa kaum Mukmin tidak boleh merasa hina dan lemah dalam menghadapi musuh. Sebab, jika kaum Mukmin menderita sakit maka musuh itu juga merasakan hal yang sama. Kita memiliki harapan besar kepada rahmat dan ampunan Allah di mana mereka (musuh) tidak memilikinya.

Sesungguhnya Al-Qur’an itu diturunkan Allah dengan kebenaran untuk dijadikan sumber hukum dalam memenej kehidupan ini. Umat Islam dilarang menantang-nantang orang-orang yang berkhianat kepada Allah dan Rasul.

Ayat 106 memerintahkan beristighfar kepada Allah dengan banyak karena dalam pelaksanaan agamanya pasti banyak kelemahan dan kesalahan. Dengan beristighfar, Alah akan menghapus kelemahan dan kesalahan yang kita perbuat.

Sedangkan ayat  107-113 menjelaskan larangan berdebat dengan orang-orang yang berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka selalu menjaga citra di hadapan manusia, tapi tidak mau menjaganya di hadapan Allah. Padahal, Allah Maha selalu memonitor semua perbuatan mereka. Karena ilmu

Allah itu meliputi segala sesuatu, bahkan yang terbesit dalam hati sekalipun.

Allah melarang kaum Muslimin untuk berdebat demi membela orang-orang yang tidak beriman pada akhirat. Padahal di akhirat nanti mereka tidak akan mendapatkan pertolongan dan pembelaan dari Allah. Kalau pernah berdebat membela mereka, maka segeralah bertaubat kepada Allah.<

Setiap dosa yang dilakukan pasti akan ditanggung oleh pelakunya. Demikian juga, menuduh orang yang tak bersalah, adalah perbuatan kebohongan dan dosa besar. Sungguh kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah niscaya tidak ada satupun dari kaum Muslimin yang lolos dari makar kesesatan yang dilancarkan musuh-musuh Islam. Dengan berbekal Al-Qur’an, hikmah dan ilmu yang diajarkan Allah, maka kaum Muslimin bisa selamat dari upaya penyesatan yang dilakukan musuh-musuh Allah terhadap kaum Muslimin.

Tafsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo