Faizal
Pada ayat 171-175 kembali menyoroti prilaku Ahlul Kitab. Di antaranya, suka melebih-lebihkan ajaran agama dan mengatakan Isa itu anak Allah. Isa itu anak Maryam dan kekuasaan Allah yang diberikan kepada Maryam. Allah perintahkan mereka beriman kepada-Nya dan semua Rasul-Nya. Jangan katakan trinitas dan berhenti lebih baik. Allah adalah Tuhan yang Esa. Mahasuci Dia dari mengambil anak, karena semua yang ada di langit dan bumi adalah milik-Nya. Isa Al-Masih itu tidak ingin kecuali hanya menjadi hamba
Allah dan demikian juga para malaikat. Mereka semua hamba Allah. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh maka Allah akan memberi mereka balasan kebaikan dan karunia-Nya. Sebaliknya, siapa saja yang tidak mau beribadah kepada Allah dan sombong, maka bagi mereka azab yang amat pedih di neraka dan Allah tidak mau menjadi Pelindung dan Penolong bagi mereka.
Allah menyeru manusia agar menerima Al-Qur’an sebagai bukti kebenaran yang nyata dan sebagai cahaya yang menerangi jalan kehidupan. Siapa yang beriman pada Allah, berpegang teguh pada-Nya, maka akan dimasukkan ke dalam surga dan dibimbing ke jalan yang lurus.
Ayat 176 ini menutup surah An-Nisa’ membahas kembali sistem rumah tangga terkait pembagian harta waris terkait Kalalah, yaitu orang yang mati tanpa meninggalkan anak.
