Hari ke-89: Tadabbur Surah Al-A’raf Ayat 160-170

Hari ke-89: Tadabbur Surah Al-A’raf Ayat 160-170

Ayat 160-163 meneruskan kisah kehidupan Nabi Musa dan kaumnya, yakni Bani Israil. Lika-liku Nabi Musa bersama kaumnya sangat menarik untuk kita jadikan pelajaran. Di antaranya:

  1. Allah membagi mereka menjadi 12 kelompok besar.
  2. Allah memperlihatkan kembali mukjizat-Nya seperti, ketika mereka kehabisan air minum, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke batu, maka saat itu juga memancar 12 mata air sesuai kelompok mereka dan Allah naungi mereka dengan awan agar terhindar dari teriknya panas padang pasir serta Allah turunkan untuk mereka makanan dari surga (manna dan salwa) dan berbagai rezeki yang baik lainnya.
  3. Allah menyuruh mereka tinggal di Palestina karena buminya subur sehingga mereka bisa bertani di sana. Mereka juga disuruh Allah minta ampun pada-Nya dan melewati pintu gerbang Baitul Maqdis sambil menunduk, niscaya Allah akan mengampunkan dosa-dosa mereka dan akan menambahkan nikmat-Nya pada mereka.
  4. Semua perintah Allah itu mereka ganti secara total. Maka Allah turunkan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman yang mereka lakukan.

Sebab itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk menanyakan kepada Yahudi Madinah tentang kaum mereka dahulu yang melanggar larangan Allah terkait menangkap ikan di hari Sabtu. Pada hari selain Sabtu ikannya tidak banyak, sebagai ujian atas ketaatan mereka pada Allah. Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk menceritakan kedurhakaan kaum mereka dahulu agar kaum Yahudi Madinah mengetahui bahwa Nabi Muhammad Saw. mengetahuinya melalui wahyu Allah. Dengan demikian diharapkan mereka tidak menutup-nutupi berita kerasulan Nabi Muhammad saw. yang tertulis dalam Taurat.

Ayat 164-170 masih seputar berbagai pelanggaran Bani Israil terhadap larangan Allah, khususnya larangan menangkap ikan di hari Sabtu dan hukuman yang mereka terima dari Allah. Allah menceritakan semua peristiwa itu kepada Nabi Muhammad Saw. sehingga beliau bisa bercerita kepada kaum Yahudi di Madinah. Saat itu Bani Israil terbagi tiga golongan; golongan yang melanggar larangan Allah, golongan yang melarang agar tidak melanggar larangan Allah dan golongan yang tidak peduli terhadap pelanggaran itu dan bahkan mengatakan kepada yang melarang pelanggaran itu: Kenapa kalian berikan pelajaran kepada kaum yang sudah pasti dihancurkan atau diazab Allah? Golongan yang melakukan nahi munkar itu menjawab: Sebagai argumentasi kami nanti di hadapan Allah bahwa kami sudah melakukan dakwah amar ma’ruf dan nahi mungkar dan semoga merek takuta pada Allah.

Ketika Allah menurunkan azabnya kepada mereka, Allah menyelamatkan golongan yang melakukan nahi mungkar itu dan menyiksa dua golongan lainnya; yang melanggar larangan Allah dan yang membiarkannya. Di antara siksaan Allah ialah mengubah bentuk mereka menjadi monyet. Allah menimpakan berbagai azab terhadap Bani Israil sampai hari kiamat. Mereka juga Allah pecah menjadi beberapa kelompok sehingga diketahui siapa di antara mereka yang saleh dan siapa yang tidak. Generasi berikutnya yang mewarisi Taurat lebih buruk lagi. Mereka menjual ayat-ayat Allah untuk kepentingan dunia dan mengklaim Allah akan mengampuni mereka. Padahal jika mereka berpegang teguh pada Taurat dan mendirikan salat, pasti Allah berikan kepada mereka pahala.

Tafsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo