Ayat 80-83 masih menjelaskan ayat-ayat kebesaran Allah seperti, Allah jadikan rasa ketenangan di dalam rumah. Dia mudahkan manusia untuk mengolah kulit binatang ternak menjadi kemah yang ringan dibawa bepergian atau waktu bermukim. Allah mudahkan merekayasa bulu domba dan kambing untuk menjadi perhiasan dan kesenangan yang bisa bertahan lama. Allah ciptakan bagi manusia tempat-tempat berteduh. Dia mudahkan manusia untuk menjadikan gunung-gunung sebagai tempat tinggal. Dia ciptakan bahan baku pakaian sehingga manusia bisa menjaga diri dari udara panas dan dingin. Allah sempurnakan nikmat-Nya pada manusia agar mereka berserah diri kepada-Nya. Jika mereka tetap berpaling dari Islam, maka tugas Rasulullah Saw. hanya menyampaikan, bukan memaksa. Sesungguhnya kekufuranlah yang menyebabkan mereka mengingkari nikmat Allah, sedangkan mereka mengetahuinya. Kebanyakan manusia kafir pada Allah.
Ayat 84-87 menjelaskan di akhirat nanti setiap rasul akan bersaksi terhadap umatnya. Orang-orang kafir tidak dibolehkan bersaksi, minta maaf, tidak diringankan azab dan tidak pula diberi tangguh. Saat kaum musyrik melihat tuhan-tuhan yang mereka sembah, mereka berkata: Ya Allah, dulu kami menyembah mereka selain Engkau. Lalu, sekutu-sekutu tersebut berkata: Kalian adalah pembohong. Mereka langsung tertunduk lesu di hadapan Allah. Musnahlah kebenaran yang mereka klaim selama hidup di dunia.
Sumber: Mushaf Tadabbur, Fathuddin Ja’far