Hari ke-218: Tadabbur Surah Al-Qashash Ayat 51-70

Hari ke-218: Tadabbur Surah Al-Qashash Ayat 51-70

Ayat 51-59 menjelaskan tiga hal:

  1. Allah kaitkan kaum Quraisy yang durhaka kepada Allah dengan kisah Bani Israil yang durhaka dan apa saja azab yang Allah turunkan pada mereka agar menjadi pelajaran. Sebab itu, kaum Ahlul Kitab yang konsisten dengan Taurat dan Injil akan mudah menerima kebenaran Al-Qur’an karena ciri-ciri Rasulullah saw. disebutkan di dalamnya. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, mereka langsung beriman. Allah memberi mereka pahala dua kali lipat karena kesabaran mereka. Mereka menolak keburukan dengan kebaikan, menginfakkan sebagian harta dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berguna.
  2. Otoritas hidayah itu di tangan Allah. Dia tidak berikan kendati kepada Muhammad Saw., sebagaimana yang terjadi saat Abu Thalib wafat. Rasul  saw. berupaya agar pamannya mengucap syahadatain. Allah menegur beliau dengan ayat  56 ini.
  3. Salah satu alasan kaum kafir Quraisy tidak beriman kepada Rasul saw. karena takut menghadapi ancaman dan pengusiran yang dilakukan oleh tokoh-tokoh mereka serta tidak  akan mendapat keamanan. Padahal kafir pada Allah dan Rasul-Nya itu penyebab kehancuran  dan hilangnya rasa aman sebagaimana yang Allah timpakan kepada umat-umat sebelum mereka. Suatu negeri tidak akan dibinasakan sebelum Allah utus rasul yang  menyampaikan wahyu-Nya dan penduduk tersebut menolaknya.

Ayat 60-67 menjelaskan beberap hal:

  1. Apa saja bentuk harta yang diperoleh, tidak lebih dari kenikmatan hidup dunia dan hiasannya. Pahala yang ada di sisi Allah jauh lebih baik dan kekal. Mengapa kita tidak paham juga?
  2. Sangat jauh perbedaan antara orang-orang mukmin yang dijanjikan Allah surga dengan kaum  kafir dan musyrik yang  Allah berikan kenikmatan hidup dunia saja.
  3. Di akhirat nanti, Allah akan bertanya kepada kaum kafir dan musyrik itu: Mana tuhan-tuhan yang kalian sembah di dunia? Tiba-tiba para setan dan teman-teman mereka dari kalangan manusia berkata: Ya Allah. Mereka itu adalah korban penyesatan kami. Mereka sesat sebagaimana kami sesat. Hari ini kami berlepas diri dari mereka. Sebenarnya mereka tidaklah menyembah kami. Saat itu neraka sudah berada di hadapan mata mereka. Mereka menyesal sekali dan mengharapkan sekiranya dahulu mereka di dunia mendapat hidayah. Adapun orang-orang yang beriman pada  Allah, Rasul saw. dan Al-Qur’an dan mereka  beramal saleh yang banyak, maka mereka tenang-tenang saja karena yakin akan sukses masuk surga dan selamat dari api neraka.

Ayat 68-70 menjelaskan Allah menciptakan dan menetapkan apa saja Ia kehendaki. Manusia tidak punya kemampuan menentukan yang hak atau yang batil. Allah bersih dari tuhan-tuhan yang mereka jadikan sekutu dengan-Nya. Allah Maha Mengetahui semua rahasia hati manusia dan apa saja yang mereka nampakkan.  Dialah Allah. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Bagi-Nya segala puja dan puji di dunia dan akhirat. Bagi-Nya jua segala keputusan  dan kepada-Nya manusia dikembalikan.

 

Tafsir Ibnu Katsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo