Hari ke-227: Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 1-15

Hari ke-227: Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 1-15

Ayat 1 surat Ar-Rum terdiri dari 3 huruf Hijaiyyah (huruf Arab), yaitu, alif, lam dan mim. Dalam Al-Qur’an terdapat 29 surah yang awalnya dimulai dengan gabungan beberapa huruf seperti ini. Tidak ada yang mengetahui maknanya kecuali hanya Allah. Rasul saw. tidak pernah menjelaskan maksudnya. Demikian juga para sahabat Rasul saw. yang kepada mereka Al-Qur’an diturunkan pertama kali, tidak pernah menjelaskan apa maksudnya. Sebab itu, jumhur ulama tidak berani menafsirkannya. Mereka hanya mengatakan: Allah-lah yang Mengetahui maksudnya.

Ayat 2-5 menjelaskan kekalahan bangsa Romawi di negeri Syam oleh Persia. Kurang dari 10 tahun, mereka akan menang kembali atas Persia. Kebenaran wahyu ini terbukti. Kurang dari 10 tahun, Romawi dapat kembali menguasai Syam. Allah memenangkan orang yang dikehendaki-Nya. Karena Dia  Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.

Ayat 6-15 menjelaskan tiga hal penting terkait dengan Allah :

  1. Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Kebanyakan manusia tidak mengetahui dan  ingkar pada-Nya. Di antara penyebab ketidaktahuan manusia dan pengingkaran mereka kepada Allah ialah : a) Karana mereka hidup berorientasi duniawi. b) Mereka lalai dan tidak meikirkan kehidupan akhirat. c) Tidak mau memikirkan ciptaan Allah dalam diri manusia, langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Semuanya Allah ciptakan dengan sistem yang canggih dan batas  waktu yang ditentukan-Nya.
  2. Allah menyeru manusia pada umumnya dan para pengikut Nabi Muhammad saw. untuk mempelajari umat-umat terdahulu yang jauh lebih kuat dan maju dalam memakmurkan bumi, seperti kaum ‘Ad, Tsamud dan sebagainya. Karena mereka menolak wahyu  Allah dan menghinanya serta tetap syirik pada-Nya, maka Allah musnahkan mereka dengan berbagai peristiwa yang amat mengerikan dan menakutkan.
  3. Allah menciptakan manusia dan mengulangi penciptaan tersebut sampai hari kiamat.  Setelah diberinya kesempatan hidup di dunia, kemudian mereka kelak akan dikembalikan pada-Nya di akhirat. Di akhirat nanti tuhan-tuhan kaum musyrik itu tidak bisa berbuat apapun untuk meolong mereka dan merekapun mengingkarinya. Mereka akan dipisahkan dari kaum mukmin. Adapun kaum yang beramal saleh akan ditempatkan di surga dan taman-tamannya yang sangat indah, sedangkan mereka hidup penuh bergembira di dalamnya.

 

Tafsir Ibnu Katsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo