Ayat 50-52 meneruskan kisah dialog antara para penghuni neraka dengan para malaikat penjaganya. Para penjaga neraka menjawab : Bukankah telah datang kepada kalian rasul-rasul Allah dengan menjelaskan wahyu-Nya? Mereka menjawab: Benar. Para malaikat itu berkata: Kalian sendirilah yang memohon, tidak akan memohonkan ampunan untuk kalian. Sungguh permohonan kaum kafir itu tidak ada gunanya.
Allah menjamin pertolongan bagi para rasul-Nya dan kaum mukminin di dunia dan pada hari ditegakkannya kesaksian, yakni mahsyar. Pada hari itu, orang-orang zalim (kafir dan musyrik) tidak akan diterima permohonan maaf mereka dan bagi mereka laknat Allah dan tempat tinggal yang paling buruk (neraka).
Ayat 53-58 menjelaskan bahwa Allah memberikan kepada Musa petunjuk-Nya dan mewarisakan kepada Bani Israel Kitab Taurat yang menjadi petunjuk hidup bagi mereka dan peringatan bagi mereka yang memilliki akal sehat. Sebab itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad agar sabar terhadap kejahatan kaum kafir Mekkah dan kaum kafir lainhya, karena janji Allah akan memenangkan agama dan dakwah-Nya adalah suatu kebenaran mutlak jika mampu bersabar, selalu istighfar (minta ampun pada Allah) dan bertasbih memuji-Nya di waktu petang dan pagi.
Orang-orang yang membantah Al-Qur’an tanpa memberikan bukti yang benar (tidak akan pernah bisa) adalah orang yang di dalam hati mereka terdapat kesombongan yang tidak bisa mereka sampai kepada apa yang mereka sombongkan itu. Allah juga menyuruh Rasul saw. untuk meminta perlindungan dari Allah kerena Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Memenangkan agama dan rasul itu lebih mudah bagi Allah karena penciptaan langit dan bumi ini jauh lebih besar dari penciptaan manusia. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya.
Tidaklah sama antara orang buta dengan yang melihat dan begitu pula antara orang-orang berikan dan beramal saleh dengan orang yang berbuat jahat. Sedikit sekali yang dapat mengambil pelajaran.