Ayat 28-32 meneruskan ayat sebelumnya terkait kekufuran umat Nabi Saleh. Allah perintahkan mereka membiarkan unta betina itu hidup. Mereka malah menangkap dan menyembelihnya. Allah langsung turunkan azab pada mereka dengan petir yang dahsyat sehingga mereka mati bagaikan rumput kering yang lapuk. Allah mudahkan Al-Qur’an itu bagi orang yang mau menjadikannya pelajaran.
Ayat 33-40 menjelaskan bagaimana Allah mengazab kaum Luth yang kafir pada-Nya. Allah musnahkan mereka dengan angin kencang berbatu dan selamatkan Luth beserta keluarganya pada waktu sahur sebagai nikmat Allah bagi orang yang bersyukur. Nabi Luth sudah memperingatkan mereka akan azab tersebut, namun mereka membantahnya. Bahkan mereka merayu Luth agar menyerahkan para malaikat yang bertamu di rumahnya dalam bentuk laki-laki ganteng. Saat itu juga Allah butakan mata mereka agar merasakan siksaan-Nya. Kemudian Allah timpakan pada mereka azab yang dahsyat di pagi hari sehingga mereka merasakan dahsyatnya azab Allah. Sungguh Allah mudahkan Al-Qur’an itu bagi orang yang mau menjadikannya pelajaran.
Ayat 41-49 menjelaskan, Allah mengazab Fir’aun dan para pembesarnya karena mereka kafir pada Allah, Rasul dan wahyu-Nya. Kaum kafir Quraisy juga mengalami nasib yang sama jika mereka tidak mau beriman. Mereka akan dikalahkan. Di akhirat nanti mengalami nasib lebih buruk lagi. Diseret dan dilemparkan ke dalam Neraka. Sesungguhnya Allah ciptakan segala sesuatu itu dengan ukuran sangat teliti.
Ayat 50-55 dari surah Al-Qamar ini menjelaskan, bila Allah menghendaki sesuatu pasti terjadi hanya dengan sekejap mata. Pemusnahan umat-umat kafir terdahulu selayaknya jadi pelajaran bagi umat Nabi Muhammad Saw. Semua perbuatan kita, besar dan kecil dicatat Allah dalam buku catatan-Nya. Orang yang bertakwa akan masuk surga yang mengalir di bawahnya berbagai sungai dan duduk di tempat mulia di sisi Allah; Maha Raja dan Mahakuasa.