Ayat 1-3 dari surah Al-Hasyr menjelaskan, bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dialah yang mengusir kaum kafir Yahudi Bani dari kampung mereka di sekitar Madinah untuk pertama kalinya. Kaum Muslimin waktu itu tidak menduga Bani Nadhir itu akan terusir. Begitu juga Bani Nadhir, karena menduga benteng-benteng yang mengelilingi kampung mereka mampu menahan kehendak Allah. Allah giring mereka dari arah yang tidak mereka duga. Allah tiupkan ke dalam hati mereka rasa takut sehingga mereka hancurkan rumah-rumah mereka sendiri dan juga oleh tangan kaum Mukmin. Allah mengazab mereka di dunia dan di akhirat diazab dengan neraka.
Ayat 4 meneruskan ayat sebelumnya terkait Yahudi Bani Nadhir. Allah mengazab mereka karena mereka menentang Allah dan Rasul-Nya Ketetapan Allah ini berlaku untuk siapa saja yang menentang-Nya.
Ayat 5 dan 6 menjelaskan bahwa penghancuran kampung Bani Nadhir itu terjadi bukan karena kehebatan pasukan kaum Muslimin, melainkan atas izin Allah, karena Allah hendak menghinakan kaum kafir. Begitu juga fai’ (harta musuh yang diperoleh tanpa perang). Allah memberikan kuasa kepada rasul-rasul-Nya atas orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ayat 7-9 menjelaskan bahwa Rasul Saw. berhak menentukan pembagian harta fai’ berdasarkan kemaslahatan kaum Muslimin seperti, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang dalam perjalanan yang kehabisan biaya, agar terjadi pemerataan ekonomi dan tidak hanya berputar di sekitar kaum kaya. Kelompok lain yang berhak ialah kaum Muhajirin yang fakir. Mereka hijrah hanya mencari ridha Allah, menolong agama-Nya dan Rasul Saw. Kemudian kau Anshar Madinah yang mencintai kaum Muhajirin. Mereka tulus membantu kaum Muhajirin dan bahkan mendahulukan kepentingan Muhajirin dari diri mereka, kendati mereka butuh. Siapa yang selamat dari sifat kikir, pasti menjadi orang yang sukses.