Ayat 1-10 menjelaskan kisah dakwah Nabi Nuh selama 950 tahun. Allah utus Beliau kepada kaumnya yang tenggelam dalam kemusyrikan sebelum mereka dimusnahkan. Nabi Nuh berdakwah siang dan malam, namun umatnya semakin jauh dari agama Allah dan Rasul-Nya. Jika mereka mentauhidkan Allah, taat pada-Nya dan pada Nuh, Allah ampunkan dosa-dosa mereka dan tidak akan mengazab mereka.
Nabi Nuh berdakwah siang, malam, sembunyi-sembunyi dan terang-terangan agar mereka dapat ampunan Allah, karena Allah itu Maha Pengampun. Namun, mereka tidak mau mendengarkannya dan bertekad meneruskan kesombongan mereka pada Allah.
Ayat 11-28 dari surah Nuh ini meneruskan ayat sebelumnya terkait dakwah Nabi Nuh dan kaumnya. Jika mereka bertaubat dan kembali kepada Allah, niscaya Allah akan turunkan rahmat-Nya berupa hujan lebat dan anugerahkan kepada mereka harta dan anak-anak serta diciptakan untuk mereka sungai-sungai.
Kekufuran itu menutup pintu hati sehingga menginginkan kemuliaan dari selain Allah. Akalpun tidak mampu mengenal Allah melalui keajaiban ciptaan-Nya, khususnya pencipataan manusia, langit, bulan, matahari, tumbuh-tumbuhan dan bentangan bumi. Itulah yang dialami kaum Nabi Nuh. Mereka semakin durhaka kepadanya dan tetap menyembah lima berhala peninggalan nenek moyang mereka. Berhala itu tidak akan mendatangkan kebaikan ataupun keburukan.
Umat nabi Nuh menolak dakwahnya dan melakukan makar terhadap dakwah dan tokoh-tokoh dakwah, yakni Nabi Nuh dan para pengikutnya. Disebabkan dosa dan kemusyrikan itu, Allah tenggelamkan mereka dan akan masukkan mereka kedalam neraka. Nabi Nuh berdoa agar Allah binasakan mereka, karena menjadi sumber kerusakan di atas bumi. Beliau juga minta ampunan untuk dirinya, kedua orang tuanya dan pengikutnya yang beriman.