Ayat 141-148 masih menjelaskan sunnatullah dalam kehidupan. Di antaranya, ujian perang bertujuan membersihkan kaum mukminin dari orang-orang munafik, sekaligus menghancurkan kekufuran. Untuk masuk surga itu harus dengan ujian, pengorbanan dan kesabaran. Jangan sekali-kali mengharapkan bertemu musuh. Namun, kalau mereka datang, maka hadapi dengan keimanan, kesabaran dan banyak berzikir pada Allah.
Cobaan dan ujian menimpa semua orang mukmin. Nabi Muhammad Saw. pun tak terkecualikan. Beliau manusia juga, namun diberi risalah Islam. Kematian Rasul Saw. bukan menyebabkan umatnya murtad dari Islam. Itulah sunnatullah terkait manusia, yaitu semuanya akan mengalami kematian. Sedangkan sunnatullah terkait Islam, agama Islam akan tetap eksis sampai akhir zaman.
Di antara ciri mukmin yang sabar ialah selalu berdoa kepada Allah agar diampunkan dosa-dosanya, berlebih-lebihan dalam urusan agama atau dunia, agar dikokohkan pendiriannya dan dapat pertolongan atas kaum kafir. Baginya, keuntungan dunia dan akhirat.
Ayat 149-153 menjelaskan prinsip yang harus ditaati kaum mukmin terkait orang-orang kafir, yaitu larangan menaati mereka karena bisa menyebabkan kemurtadan. Jika perlu pertolongan, maka cukuplah Allah sebagai Penolong. Allah akan menanamkan ketakutan ke dalam hati mereka karena kemusyrikan yang mereka lakukan, sedangkan tempat mereka nanti adalah neraka.
Tidak perlu ragu akan janji Allah, karena sudah banyak janji yang ditepati-Nya seperti dalam perang Badar dan Uhud. Kemenangan itu sebenarnya juga ujian bagi kaum mukmin terhadap keikhlasan mereka dalam berjuang dijalan Allah. Orang yang lemah menghadapi kemenangan dunia dalam segala lapangan termasuk di medan jihad, akan mudah berselisih dalam perkara yang sudah jelas sekalipun, mudah melanggar ayat Allah dan sunnah Rasulullah Saw.Dengan kemenangan itu akan diketahui siapa yang masih berorientasi dunia atau terpengaruh kemenagan sehingga berubah menjadi berorientasi dunia dan siapa pula yang tetap berorientasi akhirat dan hanya mengharap ridha Allah.
Sesungguhnya tidak menaati perintah Allah dan Rasul-Nya akan menyebabkan penyesalan dan kerugian di kemudian hari. Sebab itu, ketaatan pada Allah dan Rasul-nya adalah kebutuhan seorang mukmin.