Hari ke-110: Tadabbur Surah Yunus Ayat 1-14

Hari ke-110: Tadabbur Surah Yunus Ayat 1-14

Ayat 1 diawali dengan 3 huruf Hijaiyyah (huruf Arab), yaitu, alif, lam dan ra. Dalam Al-Qur’an terdapat 29 surah yang awalnya dimulai dengan gabungan beberapa huruf seperti ini. Tidak ada yang mengetahui maknanya kecuali hanya Allah. Rasul saw. tidak pernah menjelaskan maksudnya. Demikian juga para sahabat Rasul saw. yang kepada mereka Al-Qur’an diturunkan pertama kali, tidak pernah menjelaskan apa maksudnya. Sebab itu, jumhur ulama tidak berani menafsirkannya. Mereka hanya mengatakan: Allah-lah yang Mengetahui maksudnya.

Pada awal surah Yunus ini Allah mulai dengan penjelasan tentang isi Al-Qur’an adalah penuh hikmah. Sebab itu tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak menjadikannya sebagai petunjuk hidup di dunia ini. Hanya dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. manusia bisa selamat di dunia dan akhirat.

Ayat 1-6 menjelaskan argumentasi yang sangat kuat dan tak terbantahkan, khususnya bagi manusia yang masih ragu dan belum bisa menerima keberadaan dan kebenaran Al-Qur’an. Kenapa orang-orang kafir itu masih ragu kepada Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Muhammad Saw. yang bertugas memberikan kabar takut kepada orang-orang kafir dan membawa kabar gembira kepada orang-orang beriman bahwa mereka akan mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah. Kenapa orang-orang kafir itu masih menuduh Muhammad Saw. itu sebagai tukang sihir?

Kenapa masih ragu kepada kebenaran Al-Qur’an, sedangkan yang menurunkannya adalah Allah, Pencipta langit dan bumi selama 6 hari saja, kemudian Dia bersinggasana di atas arasy-Nya, dan mengatur segala urusan makhluk-Nya dan tidak ada yang dapat memberikan syafaat kecuali atas izin-Nya. Allah juga Pencipta manusia, maka kenapa tidak mau menyembah-Nya. Tidak cukupkah semua itu dijadikan pelajaran?

Allah juga tempat kembali manusia di akhirat kelak sedangkan janji-Nya adalah benar. Allah akan menyediakan surga bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan menyediakan neraka bagi yang kafir pada-Nya dan kepada para Rasul-Nya.

Bagaimana Allah menciptakan matahari bersinar, bulan bercahaya dan keduanya berjalan pada orbit masing-masing, pergantian siang dengan malam dan berbagai ciptaan Allah di langit dan di bumi cukup sebagai bukti kebesaran Allah. Jika semua itu menjadi bukti kebesaran Allah, maka kebenaran Al-Qur’an adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri lagi.

Ayat 7 dan 8 menjelaskan faktor utama yang menutup mata hati dan pikiran manusia sehingga tidak bisa menerima kebenaran Al-Qur’an ialah tidak berharap berjumpa dengan Allah di akhirat, puas terhadap kehidupan dunia, merasa tentram dengannya serta lalai terhadap ayat-ayat Allah. Sedangkan balasan perbuatan dan sikap mereka itu kelak di akhirat adalah neraka.

Sedangkan ayat 9 dan 10 menjelaskan orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan meraih hidayah (petunjuk hidup) dari Allah di dunia dan surga di akhirat kelak. Doa mereka di surga adalah “subhanakallahumma” (Mahasuci Engkau ya Allah), sedangkan penghormatan mereka adalah “salam” dan penutup doa mereka adalah Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.

Ayat 11 menjelaskan bahwa manusia itu ada yang meminta disegerakan kehancuran pada anak dan harta mereka saat marah atau putus asa. Jika Allah kabulkan, pastilah mereka celaka, namun karena kasih sayang kepada hamba-Nya, maka Allah tidak mengabukannya. Demikian juga, Allah membiarkan orang-orang yang tidak berharap pertemuan dengan Allah di akhirat kelak hidup dalam kesesatan dan kebingungan.

Ayat 12 menjelaskan, diantara karakter manusia bila ditimpa bahaya atau kesulitan, mereka kembali dan mendekat Allah. Namun setelah Allah lepaskan dari bahaya atau kesulitan itu, mereka bersikap seakan tidak ada kaitannya dengan Allah dan kembali lagi kepada kesesatan. Demikianlah orang-orang yang durhaka pada Allah melihat indah kejahatan dan dosa yang mereka lakukan.

Ayat 13 dan 14 menjelaskan sebab Allah menghancurkan umat-umat terdahulu ialah karena kemusyrikan dan kejahatan yang mereka lakukan. Kemudian Allah ganti dengan generasi baru dan Allah selalu memonitor apa yang mereka lakukan.

Tafsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo