Ayat 45-47 menjelaskan bahwa Rasul Saw. memberikan peringatan kepada manusia dengan Al-Qur’an. Orang-orang yang tersumbat telinganya tidak akan bisa mendengarkan peringatan tersebut. Kemudian, azab dunia tidak seberapa dibandingkan dengan azab akhirat yang akan mereka ra-sakan. Di akhirat nanti semua amal manusia akan ditimbang seadil adilnya. Manusia sedikit pun tiada akan dizalimi dan tidak ada satupun amal kebaikan dan kenburukan mereka yang terlupakan Allah kendati hanya sebesar inti atom.
Ayat 48 -50 menjelaskan bahwa Allah berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat yang membedakan antara hak dan batil dan menjadi cahaya dan peringatan bagi kaum yang bertakwa. Mereka adalah orang-orang yang takut pada Allah kendati tidak dapat melihat-Nya dan juga takut pada peristiwa kiamat. Demikian juga Al-Qur’an sebagai peringatan yang penuh berkah. Diturunkan Allah dari sisi-Nya. Apakah masih diingkari?
Ayat 51-57 menjelaskan pertarungan Ibrahim dengan kaumnya yang mencintai kemusyrikan daripada tauhid. Allah telah anugerahkan kepadanya kecerdasan sebelum diangkat jadi Rasul-Nya. Ia mengeritik bapak dan kaumnya yang menyembah berhala. Mereka menyembahnya karena mengikuti tradisi nenek moyang belaka. Lalu Ibrahim menjelaskan bahwa mereka dalam keadaan sesat yang nyata.
Mereka menolak ajaran tauhid yang dibawa Ibrahim. Lalu Ibrahim jelaskan bahwa konsep tauhid itu datang dari Pencipta langit dan bumi. Ibrahim adalah saksinya. Melihat penolakan yang tidak logis itu, Ibrahim merancang sebuah strategi yang sangat cerdas.