Ayat 30-38 menjelaskan tiga hal berikut:
- Kaum mukmin yang istiqamah hidup di jalan Allah sampai mati, saat sakratul maut, para malaikat turun pada mereka menjelaskan:
- Tidak perlu takut terhadap balasan iman dan amal saleh di akhiratkelak dan tidak usah bersedih terhadap apa yang kalian tinggalkan di dunia
- Kabar gembira bagi kalian bahwa tempat kembali kalian adalah surga seperti yag dijanjikan Allah
- Kami adalah penolong-penolong dan sahabat-sahabat dekat kalian di dunia dan akhirat. Sebagaimana kami melindungi kalian di dunia, maka kami akan menolong kalian di alam barzakh, peristiwa kiamat dan sebagainya
- Di dalam surga kalian akan mendapatkan apa saja yang kalian inginkan dan minta, sebagai pemberian dari Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
- Berdakwah mengajak manusia kepada Allah dan beramal saleh adalah aktivitas yang paling baik di sisi-Nya. Dakwah tersebut akan mendapat pertolongan di dunia dan akhirat (surga) jika :
- Berdakwah itu hanya karena Allah, kepada Allah dan bersama Allah
- Da’i (si pendakwah) menerapkan ajaran Islam dalam diri dan keluarganya tanpa takut pada manusia
- Mampu membedakan antara baik dan buruk dan membalas keburukan dengan kebaikan. Hanya yang diberi kesabaran yang bisa menerapkannya
- Selalu berlindung kepada Allah dari pengaruh dan godaan setan
- Malam, siang, matahari dan bulan itu adalah tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah. Sebab itu, jangan sekali-kali meyakini matahari atau bulan itu berkuasa sehingga mengagungkan (menyembah)-nya. Kalau manusia menyombongkan diri pada Pencipta mereka, maka para malaikat itu bertasbih kepada Allah siang malam dan tidak pernah jemu.
Ayat 39-46 menjelaskan hal-hal berikut :
- Di antara tanda kekuasaan Allah, bumi yang tandus berubah menjadi subur setelah Dia sirami dengan hujan. Yang bisa berbuat demikian, pasti bisa menghidupkan orang yang sudah mati, karena Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Maka orang yang menginglari ayat-ayat Allah tidak akan bisa lepas dari kontrol-Nya.
- Apakah yang lebih baik itu orang yang dilemparkan ke dalam neraka atau orang yang datang pada hari kiamat nanti dalam keadaan aman? Silahkan berbuat apa saja, Allah pasti melihatnya.
- Apa alasan manusia kafir pada Al-Qur’an? Al-Qur’an itu Kitab mulia, tidak ada sedikitpun isinya yang batil. Diturunkan oleh yang Mahaperkasa lagi Mahamulia. Tuduhan terhadap Rasul saw. sama dengan apa yang dituduhkan kepada para rasul sebelumnya. Kalau Al-Qur’an itu Allah turunkan dalam bahasa selain Arab, mereka berkata: Mengapa tidak dalam bahasa Arab? Hanya yang beriman yang bisa menjadikan Al-Qur’an itu petunjuk hidup dan penyembuh hati. Yang tidak beriman, telinganya tersumbat dan matanya buta terhadap Al-Qur’an.
- Allah telah berikan Taurat kepada Musa, lalu mereka menolaknya. Kalaulah keputusan Allah belum ditetapkan, pasti mereka dihukum lebih cepat. Mereka menolak Taurat itu dalam keadaan ragu yang mendalam. Sistem Allah itu Mahaadil. Allah tidak menzalimi hamba-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir
- Fushilat, ayat 30-32
- Fushilat, ayat 33-36
- Fushilat, ayat 37-39
- Fushilat, ayat 44-45
- Fushilat, ayat 46