Ayat 1 surat Asy-Syura terdiri dari 2 huruf Hijaiyyah (huruf Arab), yaitu, ha dan mim. Sedangkan ayat 2 terdiri dari 3 huruf, yaitu ‘ain, sin dan qaf. Dalam Al-Qur’an terdapat 29 surah yang awalnya dimulai dengan gabungan beberapa huruf seperti ini. Tidak ada yang mengetahui maknanya kecuali hanya Allah. Rasul saw. tidak pernah menjelaskan maksudnya. Demikian juga para sahabat Rasul saw. yang kepada mereka Al-Qur’an diturunkan pertama kali, tidak pernah menjelaskan apa maksudnya. Sebab itu, jumhur ulama tidak berani menafsirkannya. Mereka hanya mengatakan: Allah-lah yang Mengetahui maksudnya.
Ayat 3-10 dari surah Asy-Syura ini menjelaskan empat hal berikut :
- Yang menurunkan wahyu kepada Muhammad saw. dan para nabi sebelumnya adalah Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, Pemilik langit dan di bumi. Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar sehingga langit sebelah atas nyaris pecah, para malaikat senantiasa bertasbih memuji-Nya dan memintakan ampunan bagi kaum mukmin yang tinggal di bumi. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sebab itu, Allah-lah Pengawas kaum kafir dan musyrik, bukan Nabi Muhammad yang diserahi pengawasan mereka.
- Al-Qur’an diturunkan kepada Muhammad saw. dalam bahasa Arab agar dengannya Beliau memberikan peringatan kepada penduduk kota Mekkah dan masyarakat disekitarnya akan hari perhimpunan (mahsyar) yang pasti terjadi. Pada hari itu, satu kelompok manusia akan masuk surga dan yang satu lagi masuk neraka.
- Allah mampu menjadikan semua manusia satu golongan saja (dapat hidayah atau kesesatan). Akan tetapi, Allah menciptakan sistem hak (kebenaran) agar diketahui siapa yang ber Al-Haq mendapatkan rahmat-Nya dan siapa yang pantas mendapatkan azab-Nya. Mengapa manusia menyekutukan Allah dengan tuhan-tuhan palsu itu? Hanya Allah Pelindung hakiki, karena Dia yang menghidupkan dan mematikan serta berkuasa atas segala sesuatu.
- Sebab itu, Hakim Tertinggi dalam memutuskan semua perkara dalam kehidupan manusia hanyalah Allah; Pencipta semua manusia. Dialah tempat manusia bertawakkal dan kepada-Nya mereka dikembalikan.
Ayat 11-15 meneruskan penjelasan sebelumnya; Allah adalah Hakim Tertinggi bagi manusia. Sebab, Allah juga Pencipta langit, bumi, menjadikan manusia dan hewan berpasang-pasangan dari jenis mereka sendiri. Dengan sistem berpasangan itu manusia berkembang biak. Tidak ada sesutupun yang menyerupai-Nya. Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dia Pemilik kunci-kunci langit dan bumi. Dia lapangkan rezeki orang yang dikehendaki-Nya. Sungguh Allah mengetahui segala sesuatu.
Allah turunkan syariat Islam kepada Nabi Muhammada saw. seperti yang diturunkan kepada Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa. Allah perintahkan para Nabi menegakkan syariat Islam dan melarang mereka berpecah belah. Kaum musyrik merasa keberatan dengan Dakwah Islam. Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya menjadi Rasul-Nya. Dia memberi petunjuk kepada orang kembali kepada-Nya.
Ahlul Kitab menolak kebenaran Islam setelah sampai kepada mereka disebabkan kebencian dalam diri mereka. Kalaulah bukan karena sudah keputusan Allah untuk menghisab mereka di akhirat kelak, maka perkara mereka diputuskan di dunia ini. Sebenarnya, mereka ragu terhadap kebenaran agama mereka.
Allah perintahkan Nabi saw. istiqamah beribadah dan dakwah dan melarang Beliau mengikuti kemauan manusia. Allah perintahkan Beliau beriman kepada Allah, Kitab sebelumnya dan menerapkan hukum secara adil, menjelaskan Tuhan yang sebenarnya adalah Allah, berlepas diri perbuatan manusia yang tidak sesuai hukum Allah. Kalau mereka menolak hukum Allah, maka keputusan akhirnya di akhirat kelak.