Shalat Istikharah: Ketika Ragu Memutuskan Sesuatu

Shalat Istikharah: Ketika Ragu Memutuskan Sesuatu

Shalat Istikharah: Ketika Ragu Memutuskan Sesuatu

shalat

Shalat istikharah adalah shalat sunnah yang dikerjakan untuk mengambil keputusan dalam rangka memilih pilihan yang masih dalam keraguan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus kita putuskan, tetapi dalam keadaan ragu, mana yang terbaik, untuk mendapatkan kemantapan dalam memutuskan pilihan tersebut kita disunnahkan shalat istikharah dua rakaat untuk meminta ketetapan pilihan terbaik kepada Allah SWT.

Niat Shalat Istiharah adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ اْلاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatal istikhooroti rok’ataini lillaahi ta’aalaa

Saya berniat shalat sunnat Istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala

Setelah shalat dua rakaat Seperti biasa, hendaklah membaca tahmid dan shalawat kepada Nabi saw. dan selanjutnya berdoa, sebagaimana hadis dari Jabir ‘Abdullah berikut:

 “Bahwa Rasulullah saw. mengajarkan kepada kami beristikharah dalam segala hal sebagaimana ia mengajarkan pada kami akan surat dari al-Qur’an. Ia mengatakan: “Apabila ada kepentingan bagimu untuk melakukan sesuatu, hendaklah kerjakan shalat dua raka’at di luar shalat fardhu, kemudian membaca (doa) …… belian bersabda; “lalu sebutkan kepentingan atau permohonannya”. HR. Bukhari (Al-Jumu’ah: 1096)

Adapun doanya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي

Alloohumma innii astakhiiruka bi’ilmika wa astaqdiruka biqudrotika wa as-aluka min fadhlikal ‘azhiim, fa-innaka taqdiru walaa aqdiru wata’lamu walaa a’lamu wa anta ‘allaamul ghuyuub. Alloohumma ingkunta ta’lamu annna haadzal amro khoirun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii au qoola ‘aajili amrii faqdurhu lii wayasssirhu lii tsumma baariklii fiih. Alloohumma ingkunta ta’lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii au qoola ‘aajili amrii fashrifhu ‘annii washrifnii ‘anhu waqdurlil khoiro haitsu kaana tsummardhinii

“Ya Allah, mohon pilihan yang baik dengan ilmu-Mu, dan berilah aku kemampuan dengan kekuasaan-Mu, dan aku selalu mengharapkan anugerah-Mu yang melimpah, sesungguhnya Engkau Yang Maha Kuasa, dan aku tidak kuasa sedikitpun, dan Engkau Yang Maha Mengetahui, dan aku tidak tahu sedikitpun. Dan Engkaulah Yang maha Mengetahui segala yang ghaib.

Ya Allah, jika hal ini baik bagiku, bagi agamaku, duniaku penghidupanku dan kesudahan urusanku, maka mohon Engkau tetapkan kebaikan dan kemudahan bagiku, kemudian limpahkanlah berkah bagiku. Jika hal ini buruk bagiku, bagi agamaku, duniaku, penghidupanku dan kesudahan urusanku, mohon Engkau jauhkan ia dari padaku dan jauhkan aku dari padanya dan limpahkanlah kepadaku keutamaan juga adanya, kemudian jadikanlah aku orang yang rela dengan pemberian itu”. (lalu sebutkan kepentingan/permohonannya).

Baca artikel terkait:

Amaliyah
Logo